Pukul 18.00 saya keluar dari pintu ruang test yang kebetulan tepat berada di depan masjid, ismah & ibunya menyambutku dengan wajah penuh harapan. Setelah bersalaman dengan ismah & ibunya, ismah mencercaku dengan pertanyaan yang bertubi-tubi.Â
"Yah, kok lama banget sih, ismah nungguin ayah ga keluar-keluar, trus ismah sama ibu baca sholawat buat Ayah. Yah,,, ismah ngantuk". Seketika tangis haruku pun pecah, kupeluk dua orang yg setia menemaniku. Kucoba mengambil nafas dalam-dalam & mengeluarkan perlahan, sambil aku membisikkan kepada mereka berduaÂ
"Alhamdulillah, Ayah PG...", mereka mengeratkan pelukannya kepadaku "Alhamdulillah, satu tahapan telah terlewati dengan baik" bisik istriku.
Saya meyakini kesiapaan (lahir & bathin) dalam menghadapi ujian, tidaklah lepas dari doa & support orang terdekat dalam hidup kita. Keluarga, orang tua, guru, dan sahabat, merekalah yang menyempurnakan ikhtiar kita. Salam pejuang cpns !!!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H