Mohon tunggu...
Irham WP
Irham WP Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

(“Keep your dreams alive. Understand to achieve anything requires faith and belief in yourself, vision, hard work, determination, and dedication. Remember all things are possible for those who believe,” : Gail Devers) This is a moderated blog. Any comment contributing to a serious discussion is welcome. Some people may not agree with the content of some posts, but please refrain from abusive, profane, or offensive language in your comments - they will automatically be deleted, as will all comments that have no bearing whatsoever on the subject and/or only serve to slight or even insult the author.

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Plagiat di Media : Bantahan Anggito Abimanyu dan Pengakuan Joe Biden-Barack Obama

18 Februari 2014   10:26 Diperbarui: 24 Juni 2015   01:43 307
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Media. Sumber ilustrasi: PIXABAY/Free-photos

[caption id="attachment_312558" align="aligncenter" width="448" caption="source : vocus.com"][/caption] Pagi hari Senin (17-2-2014), sekitar pukul 10 WIB, saya membaca berita di The Jakarta Post.com dengan judul berita di kanal nasionalnya ; " Anggito Abimanyu Quits Over Plagiarism". Selanjutnya pada paragraf pertama the Jakarta Post.com merilis : " Economist Anggito Abimanyu, who is also director general for the haj and minor haj at the Religious Affairs Ministry, resigned as a lecturer at Gadjah Mada University’s (UGM) School of Economics and Business, after it was alleged that he had plagiarized in his article published in Kompas daily". Sedangkan di Kompasiana berbagai artikel terkait plagiat di media telah di publish oleh teman-teman Kompasianer.

***

Pertanyaan publik atas tindakan Anggito Abimanyu (AA) adalah, mengapa AA harus mengundurkan diri sebagai staf pengajar apabila kemudian AA membantah bahwa ia telah melakukan tindakan Plagiat. Karena masyarakat akan terus mempertanyakan  fakta sebenarnya. AA akan terus dikejar oleh Media dan kritisi jejaring sosial sampai ada kejelasan yang berimbang dan terang-benderang, karena di satu sisi ia meminta maaf kepada media, KOMPAS, tetapi disisi lain ia membantah telah melakukan tindakan plagiat dari makalah Hatbonar Sinaga terkait issue Asuransi Bencana. Seharusnya yang harus AA sampaikan kepada media adalah menunggu keputusan dari komisi etik yang telah dibentuk UGM dan tidak perlu menyatakan mundur sebagai dosen tetap di UGM, serta tidak perlu menjawab hal-hal yang kontra produktif kepada media sebelum adanya pengumuman dari komisi etik UGM. Jawaban yang kontraproduktif dan permintaan maaf kepada harian KOMPAS justru menunjukkan kelemahan AA, karena secara tersirat ia mengaku salah dan secara moral akan "terhukum" dalam jangka waktu yang panjang. Apabila AA tetap ingin mengabdi kepada UGM dan nantinya seandainya dinyatakan terbukti, AA akan diberikan sanksi akademis dan kemungkinan sangat sulit menjadi guru besar (professor) di UGM karena penundaan kenaikan pangkat, almamaternya, tetapi tidak mungkin apabila ia diberikan sanksi hukuman disiplin berat berupa pemberhentian sebagai pegawai negeri. Tetapi di sisi lain , apabila AA secara terbuka dan jujur, apabila memang ia melakukan penjiplakan, mengakui secara jujur dan minta maaf secara terbuka dan mundur secara sukarela sebagai staf UGM, maka isu plagiat akan segera meredup. AA masih dapat berkarya secara berlanjut menjadi pejabat eselon 1A di berbagai Kementerian, dan jabatannya saat ini sebagai Direktur Jenderal mendapatkan tunjangan jabatan tidak kalah dari tunjangan jabatan seorang Guru Besar. Kemampuannya masih diperlukan bangsa ini, khususnya keahlian utamanya ekonomi lingkungan (economic externalities). Memang ia akan kehilangan kesempatan atau tertundanya mendapatkan gelar Guru Besar (Professor), sebuah tonggak dan cita-cita tertinggi bagi seorang pendidik di perguruan tinggi, tetapi belajar ihlas seperti guru-guru SLTA yang berpangkat tinggi, hingga golongan ruang 4 bahkan hingga pensiun tanpa pernah berharap apapun dan ihlas meskipun tanpa pernah diberikan gelar sebagai guru besar. Berharap AA tetap tabah dan terus berkarya untuk bangsa, ihlaskan keinginan mendapatkan jabatan professor pada saat ini.

***

Kasus plagiat di media masa memang banyak terjadi di berbagai belahan dunia, saat skandal itu terkuak memang menghebohkan tetapi akan berlalu dengan sendirinya. Beberapa kasus plagiatisasi di media yang terkenal diantaranya : [caption id="attachment_312556" align="alignleft" width="150" caption="source wikipedia"][/caption] (1) Kasus Joe Biden. Sebelum menjadi Wakil Presiden Joe Biden  adalah seorang senator dari Delaware. Ia pun bercita-cita maju sebagai kandidat presiden dari Partai Demokrat, tahun 1988. Selama pidato kampanye konvensi atau pra presidentialnya Biden selalu mengutip  frase kalimat-kalimat dari  Neal Kinnock, seorang politisi Inggris. Saingannya satu partai saat itu Michael Dukakis mengamati keteledoran Biden, Dukakis kemudian menyiapkan tim untuk merekam setiap Biden berpidato. Saat Biden berpidato di negara bagian Iowa , pidato-pidato Biden terekam persis sama dengan frase-frase atau kalimat yang sering dilontarkan Neal Kinnock. Rekaman itu kemudian diberikan kepada wartawan New York Times, Maureen Dowd, yang memblow-upnya hingga mengegerkan AS ketika itu. Joe Biden mengakui kesalahannya dan ia mengaku memang terinspirasi oleh Kinnock. Akibatnya Biden menarik diri dari peserta konvensi Partai Demokrat 1988. Dukakis terpilih sebagai pemenang konvensi bersama Lloyd  Bentsen  menantang George HW Bush-Dan Quyle, tetapi Dukakis kalah. Dukakis tidak pernah menjadi Presiden dan Wakil Presiden untuk selamanya. Bagaimana dengan Biden ?, ia tabah dan tawakal dan akhirnya kesabarannya berbuah, saat Barack Obama mengajaknya sebagai Kandidat Calon Wapres dari Demokrat, publik AS memaafkan kasus plagiat  di media oleh Biden, dan pada 4 November 2008 Joe Biden terpilih sebagai Wakil Presiden AS. [caption id="attachment_312557" align="alignleft" width="150" caption="source zazzle"][/caption] (2).Kasus Barack Obama Barack Obama dituduh menjiplak pidato Gubernur Massachusetts Deval Patrick pada Februari 2008, Pidato Gubernur Deval sendiri disampaikan pada Oktober 2006. PlagiarismToday.com mencatat bahwa setelah membandingkan pidato Deval dengan Obama, maka banyak frase-frase kalimat Deval yang sama persis dikutip Obama. Lawan politik Obama saat itu menyerang dengan sekeras-kerasnya. Obama mengakuinya dan meminta maaf karena tidak meminta ijin kepada Deval, dan kemudian Deval membuat pengumuman kepada publik, memaafkan Obama dan mempersilakan Obama menggunakan frase kalimatnya, mengutip seluruh kalimatnya, dan meminta rakyat AS memilih Obama. Selanjutnya apa yang terjadi ?, publik AS memaafkan. Obama terpilih sebagai Presiden AS ke-44. Belajar dari 2 (dua) kejadian diatas, saya yakin publik Indonesia tidak lebih kejam dari pulik AS, dan masih akan memaafkan AA, apabila memang AA melakukan plagiat, seyogyanya cepat menyatakan bersalah serta meminta maaf, maka akan mengisolir perkara ini dalam waktu yang relatif singkat. Tetapi apabila sebaliknya AA tidak mengakui tetapi meminta maaf kepada KOMPAS serta pihak terkait sambil menunggu komite etik UGM melakukan penyelidikan atas dugaan plagiat di media, maka akan menjadikan perkara itu berlarut-larut dan merugikan AA secara berkepanjangan. Kepada saudara AA ingat ini merupakan perkara moral yang membutuhkan keberanian dan kecepatan mengambil keputusan secara ksatria, silakan pilih alternatif yang mana..namun tetap tenang karena ini bukan akhir dari dunia. Selanjutnya terserah anda !

***

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun