Mohon tunggu...
Irham WP
Irham WP Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

(“Keep your dreams alive. Understand to achieve anything requires faith and belief in yourself, vision, hard work, determination, and dedication. Remember all things are possible for those who believe,” : Gail Devers) This is a moderated blog. Any comment contributing to a serious discussion is welcome. Some people may not agree with the content of some posts, but please refrain from abusive, profane, or offensive language in your comments - they will automatically be deleted, as will all comments that have no bearing whatsoever on the subject and/or only serve to slight or even insult the author.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Menghadang Putin dengan Nobel

6 Maret 2014   22:28 Diperbarui: 24 Juni 2015   01:10 105
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pemenang hadiah Nobel Perdamaian kadang diwarnai kontroversi. Di masa lalu Presiden Obama yang menarik pasukan dari Irak dan Afghanistan dianugerahi Nobel Perdamaian, begitu pula dengan Uni Eropa yang juga memenangi hadiah dan penghargaan serupa.

[caption id="attachment_315481" align="aligncenter" width="634" caption="source : opednews"][/caption]

Kini nominator hadiah Nobel Perdamaian 2014 telah ditetapkan. Tiga orang nominatornya, Pertama, seorang remaja Pakistan Malala Yousafzai , yang selamat dari tembakan Taliban , kini telah menjadi figur dunia untuk hak-hak perempuan. Kedua, whistleblower NSA  Edward Snowden, dan Ketiga sosok yang menjadi kontroversial adalah Presiden Rusia, Vladimir Putin.

Komite Nobel sendiri, hari selasa 4 Maret 2014, telah mengadakan pertemuan terkait nominasi Putin dan kebijakan Rusia yang mengerahkan angkatan bersenjatanya di Crimea. Secara tersirat komite Nobel ingin memastikan apakah Putin merupakan agresor atau tokoh yang layak memenangi Nobel bidang perdamaian. Krisis Ukraina dan intervensi Rusia akan menentukan arah komite terhadap nominasi Putin sebagai calon terkuat pemenang hadiah Nobel Perdamaian 2014.

Kebijakan Putin terkait Suriah di satu sisi memberi manfaat bagi perdamaian, di sisi lain invasi Rusia terhadap Ukraina menjadi bahasan utama komite Nobel untuk menentukan apakah Putin layak menerima hadiah Nobel tahun ini atau tidak. Secara tidak langsung maraknya pemberitaan tentang  Putin yang akan melaksanakan rekomendasi majelis tinggi parlemen Rusia guna menginvasi Ukraina dan nominasinya sebagai nominator Nobel sebagai dua sisi mata uang yang berbeda.

[caption id="attachment_315488" align="aligncenter" width="570" caption="photo source : huffingtonpost"]

1394095703618025329
1394095703618025329
[/caption]

Banyak analis Rusia menganalisa di surat kabar dalam negeri, maupun elektronik Rusia, khusunya di TV tentang cara Barat menghadang Putin adalah melalui penganugerahan Nobel Perdamaian. Apabila kemudian Rusia tidak menginvasi Ukraina, ganjaran Nobel akan dianugerahkan kepada Putin. Namun Apabila tentara Rusia masuk menguasai Crimea, maka Malala atau Snowden yang akan dimenangkan.

Komite Nobel 2014 sendiri telah menerima 278 nominator, didalamnya  termasuk 47 organisasi. Dan semua bidang Nobel telah berjalan sesuai aturan, hanya untuk bidang perdamaian yang membutuhkan kecermatan dan ketepatan dalam pengambilan keputusan. Nominasi Putin itu secara tidak langsung telah membuat Putin ragu-ragu untuk menyerang Crimea. Cara ini sungguh tepat bagi perdamaian di Ukraina setelah juga Obama menelepon langsung dan mengabarkan kepada Putin tentang jaminan hadiah Nobel Perdamaian 2014.

Apakah Hadiah Nobel Perdamaian 2014 telah dipolitisasi ?......

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun