Biasanya saya lebih memilih mencari akar masalah dalam kegagalan formulasi melalui internet dibandingkan membaca buku, mengapa demikian? Ilmu pengetahuan yang ada di buku jarang di-update dibandingkan dengan jurnal yang ada di situs digital.
Sebagai contohnya dalam hal pewangi, pewangi sendiri terdiri dari pewangi buatan dan alami. Saya sulit menemukan rentang kadar pewangi alami yang boleh digunakan dalam sediaan di buku. Hal tersebut karena tren esensial oil masih baru dan proses penulisan buku memerlukan waktu yang lama.
Berbeda dengan dunia digital, ada banyak jurnal penelitian terbaru yang bisa menjadi acuan saat formulasi yang dirancang gagal. Terkadang akar permasalahan dalam kegagalan formulasi bisa terjadi karena konsentrasi pewangi yang ditambahkan terlalu banyak atau salah satu eksipien yang digunakan tidak cocok dengan zat aktif. Pengetahuan-pengetahuan tersebut dapat dengan mudah saya temukan di internet.
4. Dituntut untuk terus meng-update ilmu pengetahuan
Sebagai seorang formulator kosmetik, saya harus terus meng-update ilmu pengetahuan baik itu yang berhubungan dengan formulasi maupun yang tidak. Untungnya ada banyak webinar dan kursus online yang bisa saya ikuti.
Adanya dunia digital memudahkan saya untuk terus belajar dan mengembangkan kemampuan yang saya miliki tanpa terhalang jarak. Saya juga tidak perlu mengeluarkan biaya transportasi dan lebih menghemat waktu.
Tak hanya belajar terkait ilmu formulasi, saya juga belajar kemampuan yang bisa menunjang dan membantu memudahkan pekerjaan saya, salah satunya Bahasa Inggris. Kemampuan Bahasa Inggris saya masih pas-pasan dan perlu untuk terus belajar.
Untungnya saya bisa belajar Bahasa Inggris di berbagai platform kursus online. Kemampuan untuk bisa mengerti dan berbicara Bahasa Inggris ini perlu, karena ada banyak jurnal penelitian berbahasa Inggris, serta banyak juga kursus online dan webinar dalam Bahasa Inggris.
IndiHome, Internetnya Indonesia yang memudahkan pekerjaan saya
Tentunya saya membutuhkan jaringan internet yang cepat dan stabil untuk memudahkan pekerjaan saya. Untungnya, ada IndiHome dari Telkom Indonesia yang memiliki jaringan internet stabil dan tersedia hingga pelosok Indonesia.
Dilansir dari Wikipedia, IndiHome resmi diluncurkan pada tahun 2015. Ternyata cukup lama juga IndiHome sudah melayani masyarakat di seluruh Indonesia. Tentunya pengguna IndiHome semakin meningkat setiap tahunnya. Terlebih saat masa pandemi, dimana aktivitas banyak dilakukan dari rumah. Â
Dilansir dari cnbcindonesia.com, PT Telkom Indonesia (Persero) mencatat ada 8,47 juta pelanggan IndiHome di seluruh Indonesia pada akhir September 2021. Besarnya jumlah pelanggan IndiHome ini juga disebabkan karena jaringan internet yang stabil dan pelayanannya yang optimal.