Saya rasa sudah hampir sebulan saya tidak menulis di Kompasiana. Sebulan pula otak saya tidak diasah untuk menulis. Ternyata sebulan tak menulis ketika memulai kembali rasanya sedikit berbeda.Â
Memantik kembali semangat menulis maka saya memulai kembali bulan Desember dengan tulisan ringan. Tak terasa tahun 2021 sudah mulai berakhir. Apa kabar dengan resolusi yang dibuat di awal tahun?Â
Kalau resolusinya saya jujur berantakan. Ada banyak rencana yang gagal dilaksanakan. Tak bisa dipungkiri memang virus covid-19 masih menjadi satu-satunya alasan. Saya sendiri pernah positif covid-19 dan memasuki ruang pinere.Â
Tak terasa juga pandemi telah hadir hampir dua tahun di Indonesia. Berita baiknya kasus covid-19 semakin berkurang di negeri pertiwi. Meskipun masih ada namun, jumlahnya sudah lebih terkendali.Â
Meskipun virus covid-19 varian baru muncul dan membuat negara di manapun geger kembali. Rasanya saya berharap semoga virus ini semakin lama semakin lemah. Tak ada lagi perbatasan sosial termasuk perbatasan untuk masuk ke dalam suatu negara.Â
Jujur bagi rakyat Aceh perbatasan ke luar negeri cukup menyusahkan. Hal tersebut dikarenakan tidak bisa melakukan pengobatan dan check up kesehatan di Pulau Pinang, Malaysia. Biaya untuk melakukan pengobatan di Malaysia jauh lebih murah dibandingkan di Jakarta.Â
Kedatangan wisatawan mancanegara juga jauh menurun di Aceh dibandingkan tahun sebelum pandemi. Tak heran ada banyak UMKM yang terdampak.Â
Salah satu harapan terbesar saya di tahun 2022 adalah virus ini mereda. Rasanya saya tak sabar ingin bepergian ke luar negeri lagi. Terlebih melakukan umrah bersama keluarga.Â
Bepergian di masa pandemi tentu saja memiliki resiko kesehatan. Semoga di tahun 2022 status pandemi berubah menjadi endemi dan pemulihan ekonomi juga terjadi di negeri ini.Â