Selalu ada stigma negatif tentang anak muda zaman sekarang.Â
Masih ingat dengan drama politik yang terjadi beberapa waktu silam? Saat ada seseorang ibu-ibu yang berkata " anak-anak muda zaman sekarang kemana aja? Mengapa tak tertarik untuk menggeser presiden seperti zaman dulu. Dulu presiden Soeharto tergeser karena anak muda, lantas apa kontribusi anak muda di era sekarang ?"
Sebentar pertanyaan saya apakah kontribusi hanya sebatas turun ke jalan ? Tentu saja tidak, bahkan di era digital ada banyak cara untuk berkontribusi.Â
Stigma negatif tentang anak muda zaman sekarang memang sering kali diucapkan. Tak bisa dipungkiri memang jika banyak anak muda yang tak berkontribusi banyak terhadap lingkungan. Sering kali hanya menjadi sampah masyarakat.Â
Stigma negatif tersebut tak selamanya benar. Ada banyak anak muda yang berkontribusi terhadap lingkungan. Lihat saja inovasi yang dilakukan oleh Gojek dan Tokopedia, semua bermula dari pikiran anak muda yang dianggap out of the box atau terlalu nyeleneh.Â
Budaya ngopi atau nongkrong di cafe juga dianggap orang tua hanya membuang waktu dan uang. Memang benar jika dilakukan secara berlebihan maka ngopi dan nongkrong akan banyak menghabiskan uang dan waktu. Kenyataannya tak semua anak muda nongkrong hanya untuk senang-senang saja, ada juga yang menjadikannya sebagai tempat bekerja.Â
Beberapa waktu yang lalu, CEO Apple khawatir karena pengguna produknya kebanyakan hanya mengakses media sosial. Bukan alasan lagi memang jika anak muda di zaman sekarang akrab dengan teknologi.Â
Banyak sekali orang tua yang khawatir karena anaknya asik dengan handphone dan laptop. Katanya dari kecil sudah diberi handphone, nanti ketika dewasa bisa candu dengan handphone. Padahal gadget tak melulu bermain media sosial. Ada orang-orang yang bekerja jarak jauh. Istilah remote worker memang terkenal di anak muda zaman. Pekerjaan yang bergelut di bidang digital juga terkenal di era anak muda.Â
Ngomong-ngomong soal topik kenapa sih anak muda tak tertarik dengan demontrasi dan turun ke jalan ? Ada beberapa alasan mengapa kegiatan tersebut tak menarik lagi di era kini.Â
1. Tak semua anak muda tertarik dengan politik.Â
Memprotes pemerintah erat kaitannya dengan politik dan tak banyak anak muda yang tertarik dengan hal-hal yang berbau politik. Entah benar atau tidak namun, di balik demonstrasi masa kini tersirat beberapa orang yang diam-diam menyuntikkan dana.Â
Branding politik yang identik dengan negatif juga membuat banyak anak muda tak tertarik. Selain itu, banyaklah politisi yang awalnya dikagumi malah terjerumus dengan masalah korupsi memperburuk citra politik. Jadi, jika ada yang bertanya apa yang bisa dilakukan anak muda zaman sekarang untuk membuat negeri ini menjadi lebih baik ? Simak poin kedua.Â
2. Punya mimpi tersendiri.Â
Ada banyak cara untuk membangun negeri. Lihat saja aplikasi gojek yang merupakan kebanggaan bangsa, diinisiasi oleh anak muda. Ruang guru yang berhasil melakukan ekspansi hingga ke Vietnam didirikan oleh anak muda. Sehingga, di era sekarang turun ke jalan dan memprotes pemerintah bukanlah salah satu cara untuk membangun negeri.Â
3. Punya lebih banyak cara untuk berpendapat.Â
Di era sekarang ada banyak cara untuk berpendapat. Di zaman dulu demonstrasi adalah salah satu cara untuk berpendapat. Kini ada media sosial yang mempermudah untuk berpendapat. Salah satu contohnya yaitu kasus pembangunan yang sempat dikritik melalui media sosial. Imbasnya pembangunan tersebut sempat dihentikan karena menuai banyak protes dari masyarakat.Â
Apapun pilihan hidup pemuda zaman sekarang namun, semoga tetap berusaha membangun negeri dengan caranya tersendiri. Selamat hari sumpah pemuda bagi seluruh pemuda di negeri ini -Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H