Mohon tunggu...
Irhamna  Mjamil
Irhamna Mjamil Mohon Tunggu... Apoteker - A learner

Pharmacist | Skincare Enthusiast | Writer Saya bisa dihubungi melalui email : irhamnamjamil@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Mengapa Milenial Lebih Memilih Apartemen? Yuk, Cari Tahu Alasannya!

18 Oktober 2021   19:44 Diperbarui: 19 Oktober 2021   09:05 972
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto oleh Jahnae Neal dari Pexels

Kemajuan teknologi memberi perbedaan yang signifikan antar generasi. Contoh nyata dalam hal tempat tinggal. Jika dulu para orang tua lebih memilih tinggal di rumah, kini para millenial lebih memilih tinggal di apartemen. Kira-kira apa ya alasannya? 

Generasi millenial dan menjamurnya pertumbuhan apartemen. 

Millenial bukanlah kata yang asing lagi bagi orang Indonesia. Istilah generasi millenial pertama kali diperkenalkan oleh dua pakar sejarah dan penulis Amerika, William Strauss dan Neil Howe dalam beberapa bukunya. 

Generasi millenial atau disebut juga generasi Y didasarkan atas tahun lahir. Generasi millenial adalah mereka yang lahir antara akhir tahun 90 dan awal tahun 2000. Generasi millenial berbeda dengan generasi lainnya karena lahir seiring dengan kemajuan teknologi. 

Generasi ini sangat akrab dengan teknologi terutama smartphone dan internet. Tak heran jika angka transaksi non tunai berkembang pesat di generasi ini. 

Selain itu, generasi ini juga terkenal akan kecanduan internet. Tak heran jika rata-rata generasi millenial menghabiskan tujuh hingga delapan jam per hari untuk melihat internet. Gaya hidup pun tak bisa dilepaskan dari internet. Berbelanja via internet hingga membayar tagihan pun melalui internet. 

Adanya media sosial juga berpengaruh besar terhadap gaya hidup. Generasi ini dikenal boros karena seringnya membeli barang yang identik dengan gaya hidup bukan kebutuhan. Satu kata lainnya yang menggambarkan generasi ini adalah praktis. 

Di tahun 2020, jumlah generasi ini mencapai 34 persen di Indonesia. Jumlah tersebut tentu saja tergolong besar bagi populasi penduduk. Besarnya jumlah generasi ini membuat banyak hal berubah termasuk tempat tinggal. 

Foto oleh Jahnae Neal dari Pexels
Foto oleh Jahnae Neal dari Pexels

Millenial lebih menyukai tinggal di apartemen dibandingkan rumah. Tak heran jumlah apartemen semakin banyak di seluruh penjuru Nusantara. 

Jika dilihat dari sejarahnya di masa lalu, apartemen sendiri adalah tempat tinggal bagi orang miskin. Sedangkan rumah adalah tempat tinggal bagi orang kaya. Orang-orang miskin cenderung tinggal di apartemen yang artinya hunian vertikal. Zaman dahulu hunian vertikal hanya dua lantai, dimana lantai bawah tempat berjualan dan lantai atas adalah tempat tinggal. 

Hunian tersebut dinamakan dengan ruko (rumah toko). Ruko sendiri adalah awal mula munculnya apartemen yang sekarang tak identik lagi dengan tempat tinggal orang miskin. 

Ilustrasi dalam apartemen,Foto oleh Max Vakhtbovych dari Pexels
Ilustrasi dalam apartemen,Foto oleh Max Vakhtbovych dari Pexels

Ngomong-ngomong mengapa millenial lebih memilih tinggal di apartemen dibandingkan rumah? Yuk, simak ulasannya! 

1. Praktis. 

Apartemen dianggap lebih praktis dibandingkan rumah. Bukan rahasia lagi jika rumah memerlukan perabotan dan juga perawatan yang tak murah. Selain itu, rumah perlu dibersihkan terlebih halaman depan yang harus dirawat setiap hari. 

Berbeda dengan apartemen yang luasnya lebih kecil. Tentu saja lebih mudah dibersihkan setiap harinya serta tidak ada halaman depan yang harus dirawat. 

2. Strategis dan Banyak Fasilitas. 

Rata-rata apartemen memiliki banyak fasilitas, mulai dari tempat gym, kolam renang, hingga ruangan khusus laundry. Tentu saja ini memanjakan setiap orang yang membeli apartemen. Adanya fasilitas ini membuat banyak millenial berpikir lebih praktis dan hemat karena tidak perlu ke tempat gym atau kolam renang untuk berolahraga. 

Apartemen sendiri biasanya terletak strategis sehingga, lebih hemat ongkos jika ingin berpergian. Ada banyak juga apartemen yang terletak bersamaan dengan mall. Apartemen dirancang sesuai dengan gaya hidup millenial yang cenderung lebih suka berbelanja dan nongkrong. 

3. Selaras dengan Gaya Hidup Millenial. 

Dikarenakan kecanduan internet maka generasi ini diberi julukan dengan generasi menunduk. Gadget membuat mereka malas berinteraksi dengan orang lain. Tuntutan hidup untuk memiliki pekerjaan lebih dari satu membuat millenial sibuk. Tentu saja mereka tak memiliki waktu untuk berinteraksi dengan tetangga karena pergi pagi dan pulang di malam hari. 

Jika hidup di rumah maka sulit untuk tidak berinteraksi dengan para tetangga. Terlebih adanya ibu-ibu yang suka merumpi di sore hari. Berbeda dengan tinggal di apartemen yang cenderung lebih individual.

4. Keamanan Lebih Ketat. 

Apartemen memiliki keamanan yang lebih ketat dibandingkan dengan rumah. Apartemen memiliki kartu akses bagi para penghuninya. Hal ini membuat orang-orang di luar tidak sembarang memasuki apartemen. 

Ada juga apartemen yang mengatur kartu akses hanya bisa digunakan untuk naik ke lantai tempat tinggal. Jika ingin naik ke lantai lain maka tidak bisa sehingga lebih terjamin keamanannya. 

5. Harga Lebih Ekonomis. 

Meskipun ada beberapa apartemen yang harganya melebihi harga rumah namun, rata-rata harga apartemen umumnya jauh lebih murah daripada harga rumah. Apartemen yang melebihi harga rumah biasanya dikategorikan sebagai hunian apartemen mewah. 

Dewasa ini harga rumah sangat mahal terlebih yang terletak di tengah kota. Hal ini membuat para milenial lebih memilih untuk membeli apartemen dibandingkan rumah. Apartemen sendiri bisa dijadikan sebagai investasi properti yang menjanjikan. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun