Kemajuan teknologi memberi perbedaan yang signifikan antar generasi. Contoh nyata dalam hal tempat tinggal. Jika dulu para orang tua lebih memilih tinggal di rumah, kini para millenial lebih memilih tinggal di apartemen. Kira-kira apa ya alasannya?Â
Generasi millenial dan menjamurnya pertumbuhan apartemen.Â
Millenial bukanlah kata yang asing lagi bagi orang Indonesia. Istilah generasi millenial pertama kali diperkenalkan oleh dua pakar sejarah dan penulis Amerika, William Strauss dan Neil Howe dalam beberapa bukunya.Â
Generasi millenial atau disebut juga generasi Y didasarkan atas tahun lahir. Generasi millenial adalah mereka yang lahir antara akhir tahun 90 dan awal tahun 2000. Generasi millenial berbeda dengan generasi lainnya karena lahir seiring dengan kemajuan teknologi.Â
Generasi ini sangat akrab dengan teknologi terutama smartphone dan internet. Tak heran jika angka transaksi non tunai berkembang pesat di generasi ini.Â
Selain itu, generasi ini juga terkenal akan kecanduan internet. Tak heran jika rata-rata generasi millenial menghabiskan tujuh hingga delapan jam per hari untuk melihat internet. Gaya hidup pun tak bisa dilepaskan dari internet. Berbelanja via internet hingga membayar tagihan pun melalui internet.Â
Adanya media sosial juga berpengaruh besar terhadap gaya hidup. Generasi ini dikenal boros karena seringnya membeli barang yang identik dengan gaya hidup bukan kebutuhan. Satu kata lainnya yang menggambarkan generasi ini adalah praktis.Â
Di tahun 2020, jumlah generasi ini mencapai 34 persen di Indonesia. Jumlah tersebut tentu saja tergolong besar bagi populasi penduduk. Besarnya jumlah generasi ini membuat banyak hal berubah termasuk tempat tinggal.Â