Overthinking, si pikiran tidak baik yang hampir setiap orang pernah mengalaminya. Baik itu tua atau pun muda. Lantas sebenarnya overthinking itu baik atau tidak sih? Apa ada cara untuk mengatasinya?
Sebut saja namanya Tia, usianya sudah menginjak angka 22 tahun. Ia baru saja lulus dari perguruan tinggi dengan nilai yang sangat memuaskan. Sayangnya karena lulus di tengah pandemi, ia kesulitan untuk mendapatkan pekerjaan.Â
Selain itu, ditambah dengan ia yang tinggal di kota kecil. Sudah banyak lamaran pekerjaan yang ia lamar.
Sayangnya nasib juga belum berpihak. Dikarenakan hal ini, ia sering overthinking dan merasa hidupnya tak ada guna.Â
Ia juga merasa putus asa terlebih setelah melihat teman-temannya di sosial media.Â
Tia pun mulai malas untuk melamar pekerjaan. Ia mulai merasa depresi dan berakhir dengan overthinking. Padahal jika dilihat dari sudut pandang lain, Tia harusnya berusaha mencari tahu apa yang salah dari CV hingga surat lamarannya.Â
Berbekal kesalahan tersebut, seharusnya ia bisa mendapatkan pekerjaan jika tak menyerah dengan keadaan.
Sayangnya overthinking sudah terlanjur menguasai pikiran. Sehingga, pada akhirnya menjadi tidak fokus dan sia-sia.Â
Overthinking sendiri bisa diartikan sebagai pikiran buruk tentang masa lalu atau masa depan.Â
Bisa jadi kita berpikir yang berlebih karena kesalahan di masa lalu atau mengkhawatirkan masa depan yang belum tentu sama dengan persepsi.Â
Mengkhawatirkan masa depan adalah pikiran yang sering dialami oleh anak muda. Overthinking dapat mengurangi produktivitas dari seseorang.Â
Lantas bagaimana sih caranya mengatasi overthinking?Â
1. Sering Melakukan Journaling
Journaling adalah kegiatan menulis buku harian, di mana kita bebas mengekspresikan emosi tanpa peduli dengan pendapat orang lain.Â
Kegiatan journaling ini baik untuk kesehatan mental karena kita dapat meluapkan emosi negatif. Sehingga, berikutnya kita dapat merasakan energi positif.Â
Kegiatan journaling ini bermanfaat selain dapat meluapkan emosi negatif juga dapat memberi ruang untuk diri sendiri. Kita juga dapat berinteraksi dengan diri sendiri melalui journaling.Â
2. Praktik Mindfulness
Mindfulness adalah memusatkan pikiran pada momen yang kita jalani saat ini. Praktik ini sangat baik untuk membuat seseorang lebih produktif.Â
Salah satu kegiatan untuk memulai praktik ini adalah dengan cara bangun pagi lebih awal.Â
Sesudah bangun pagi lebih awal, kita bisa duduk sebentar, menarik nafas, dan berpikir hal-hal baik yang akan terjadi hari ini. Cara lainnya juga bisa dengan mendengarkan musik.Â
3. Mempraktikkan Rumus 5 x 5
Sering kali saat overthinking, sebenarnya kita bukan terlalu banyak pikiran namun, banyak memikirkan hal yang tidak penting.Â
Contohnya saat kita overthinking dengan masa lalu, bukankah masa lalu tidak bisa diubah?Â
Rumus 5 x 5 adalah artinya jika pikiran atau persepsi negatif kita hanya boleh dipikirkan selama 5 menit, dengan syarat pikiran atau persepsi tersebut tidak berpengaruh dalam 5 tahun ke depan. Kita ambil contoh dalam kasus Tia.Â
Tia overthinking karena lamaran pekerjaannya tak kunjung diterima ditambah melihat pencapaian orang lain di media sosial.Â
Padahal jika dilihat dari sudut pandang lain, pikiran tersebut tidak berpengaruh dalam hidupnya.Â
Justru pencapaian orang lain bisa dijadikan motivasi agar ia juga segera mendapat pekerjaan.Â
4. Mencari Solusi atas Permasalahannya
Sering kali pikiran negatif muncul karena kita tidak pernah memikirkan solusi dari masalah yang kita pikirkan.Â
Contohnya, saat kita terjebak dengan pikiran negatif terkait pekerjaan maka kita bisa cari solusinya agar pikiran tersebut hilang.Â
5. Alihkan Pikiran ke Kegiatan yang Bermanfaat
Saat overthinking datang dan pikiran negatif tersebut membuat down maka kita bisa mengalihkan ke kegiatan yang bermanfaat.Â
Sering kali kita memikirkan hal-hal yang belum terjadi seperti masa depan dan merasa cemas bagaimana jika gagal di masa depan, padahal belum tentu pikiran tersebut benar.Â
Mengalihkan pikiran ke kegiatan yang membuat mood naik dapat melupakan overthinking yang kita alami.Â
Selain itu, kegiatan tersebut dapat memberikan energi positif yang berakhir dengan rasa bahagia.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H