Mohon tunggu...
Irhamna  Mjamil
Irhamna Mjamil Mohon Tunggu... Apoteker - A learner

Pharmacist | Skincare Enthusiast | Writer Saya bisa dihubungi melalui email : irhamnamjamil@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Childfree by Choice: Mengapa Setiap Orang Sulit Menghargai Pilihan Hidup Orang Lain?

6 September 2021   13:45 Diperbarui: 7 September 2021   13:44 242
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Childfree atau tidak ingin memiliki anak sedang naik daun di Indonesia akhir-akhir ini. Kasus ini bermula dari curhatan Gita Savitri, seorang selebgram yang menempuh pendidikan di Jerman. Gita sendiri terkenal dengan prestasi hingga opininya yang terkenal mendidik. 

Childfree dalam sebuah pernikahan artinya memutuskan untuk tidak ingin memiliki anak. Konsep childfree ini tentu saja bertentangan dengan budaya masyarakat Indonesia. 

Ketika menikah masyarakat kita tentu akan mendoakan agar diberi keturunan yang baik. Terlebih saat acara keluarga tentu pertanyaan "kapan punya anak?" atau "kapan hamil" adalah momok yang tidak menyenangkan bagi mereka yang baru menikah. Sebenarnya ada beberapa alasan mengapa ada pasangan yang memutuskan untuk tidak ingin memiliki anak, yaitu : 

1. Memiliki Kenangan Masa Kecil yang Buruk. 

Beberapa orang memutuskan untuk tidak ingin memiliki anak karena trauma dengan masa lalu yang tidak menyenangkan. Ada yang pernah mengalami kekerasan seksual di masa kecilnya. 

Tidak bisa berdamai dengan masa lalu adalah alasan kebanyakan orang tidak ingin memiliki anak. Ada ketakutan besar jika harus memiliki anak akan teringat kembali ke masa kecil yang buruk. 

2. Belum Siap Secara Mental dan Finansial. 

Di zaman dahulu nenek moyang kita akan berkata "banyak anak banyak rezeki". Faktanya memiliki anak memerlukan biaya yang cukup besar. Dari biaya untuk membeli perlengkapan bayi sebelum lahir, biaya melahirkan, tabungan pendidikan, hingga biaya untuk pernikahan anak. 

Alasan tersebut yang membuat banyak orang enggan memiliki anak. Banyak orang yang berjuang mencari uang namun, merasa tidak adil jika harus menghabiskan uang demi anak. 

Tak hanya finansial, mental yang kuat juga diperlukan jika ingin memiliki anak. Seorang ibu saja bisa menderita depresi setelah melahirkan. Mental yang kuat ketika anak bermasalah dengan teman atau masalah lainnya. 

Lantas apa memutuskan untuk menikah dan tidak ingin memiliki anak adalah salah ? 

Foto oleh Natalie dari Pexels
Foto oleh Natalie dari Pexels
Setiap orang adalah pemimpin bagi dirinya sendiri dan setiap rumah tangga memiliki prinsip yang berbeda dengan rumah tangga lainnya. Jadi tidak salah ketika ada orang yang memutuskan untuk tidak ingin memiliki anak dan telah berdiskusi dengan pasangannya. 

Sayangnya tidak semua orang bisa menghargai pilihan hidup orang lain. Ketika pilihan hidup orang lain berbeda dengan aturan yang biasanya ada di dalam masyarakat, banyak orang akan mencemooh dan mengatakan hal-hal yang tidak baik. 

Ada banyak orang yang memutuskan untuk tidak ingin memiliki anak dan dicemooh oleh banyak orang. Mengapa kita tidak bisa menghargai pilihan hidup orang lain ? Padahal angka yang biasa kita lihat 6 belum tentu orang lain akan melihat 6 juga. Bisa jadi yang mereka lihat angka 9. 

Jadi, berhenti untuk menghina dan merendahkan keputusan hidup orang lain. Banyak membaca buku dan memperluas wawasan adalah salah satu cara agar kita dapat memiliki pola pikir yang terbuka.  

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun