2. Cari mentor yang tepat.Â
Seringkali dari kecil ketika kita mendengar perkataan bahwa menjadi dewasa itu menyakitkan. Jarang sekali kita menemukan orang dewasa yang terlihat benar-benar "dewasa". Tanpa sadar kata menyakitkan itu terbawa ke alam bawah sadar.Â
Jika sedang dalam tahap mencari apa itu hal yang kita suka dan tujuan hidup maka kita bisa mencari mentor yang tepat. Mencari mentor yang tepat dapat membantu kita untuk menemukan apa tujuan hidup sebenarnya.Â
Memiliki mentor juga membuat kita punya tempat curhat ketika ada masalah datang. Bisa saja hadirnya suatu solusi atau setidaknya kita jauh lebih lega setelah bercerita.Â
3. Terus belajar.Â
Belajar tak hanya soal nilai. Menjadi dewasa juga harus belajar. Belajar menerima bahwa tak semuanya realita hidup sesuai ekspektasi, terlebih kala pandemi melanda dunia. Apapun itu jangan berhenti untuk belajar.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H