Mohon tunggu...
Irhamna  Mjamil
Irhamna Mjamil Mohon Tunggu... Apoteker - A learner

Pharmacist | Skincare Enthusiast | Writer Saya bisa dihubungi melalui email : irhamnamjamil@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Mengapa Menjadi Dewasa Terasa Menyakitkan?

22 Juli 2021   14:08 Diperbarui: 23 Juli 2021   00:09 403
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto oleh Nataliya Vaitkevich dari Pexels

2. Cari mentor yang tepat. 

Seringkali dari kecil ketika kita mendengar perkataan bahwa menjadi dewasa itu menyakitkan. Jarang sekali kita menemukan orang dewasa yang terlihat benar-benar "dewasa". Tanpa sadar kata menyakitkan itu terbawa ke alam bawah sadar. 

Jika sedang dalam tahap mencari apa itu hal yang kita suka dan tujuan hidup maka kita bisa mencari mentor yang tepat. Mencari mentor yang tepat dapat membantu kita untuk menemukan apa tujuan hidup sebenarnya. 

Memiliki mentor juga membuat kita punya tempat curhat ketika ada masalah datang. Bisa saja hadirnya suatu solusi atau setidaknya kita jauh lebih lega setelah bercerita. 

3. Terus belajar. 

Belajar tak hanya soal nilai. Menjadi dewasa juga harus belajar. Belajar menerima bahwa tak semuanya realita hidup sesuai ekspektasi, terlebih kala pandemi melanda dunia. Apapun itu jangan berhenti untuk belajar. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun