Mohon tunggu...
Irhamna  Mjamil
Irhamna Mjamil Mohon Tunggu... Apoteker - A learner

Pharmacist | Skincare Enthusiast | Writer Saya bisa dihubungi melalui email : irhamnamjamil@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

5 Cara yang Dapat Dilakukan untuk Menyelamatkan Bumi

8 Juli 2021   19:43 Diperbarui: 10 Juli 2021   16:33 760
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi bumi yang penuh sampah plastik. Sumber: Shutterstock via Kompas.com

Pandemi tak hanya memberikan masalah terkait kesehatan dan ekonomi. Sampah medis dan non medis selama pandemi meningkat terlebih orang-orang diwajibkan memakai masker. 

Pandemi dan sampah. 

Sampah selama pandemi sudah pasti meningkat tajam. Jika tidak percaya coba saja googling di mbah google "jumlah sampah plastik selama pandemi". Ada banyak situs yang memberitakan kenaikan jumlah sampah selama pandemi. 

Anggap saja selama pandemi sekolah dilakukan secara online. Perkantoran dan lain sebagainya juga sebagian dilaksanakan dari rumah. Tentu saja secara logika sampah rumah tangga akan meningkat. 

Dikarenakan virus covid-19 yang semakin ganas membuat banyak orang lebih memilih untuk berbelanja secara online maka secara langsung sampah plastik bekas kemasan juga bertambah. Terlebih selama pandemi ada banyak sekali diskon di online shop hingga e-commerce. 

Jika saja ada 5 orang anggota keluarga di dalam satu rumah yang membeli barang via online maka sudah dipastikan akan ada 5 sampah rumah tangga. Dikalikan saja dengan jumlah rumah yang ada. 

Sampah tersebut belum termasuk dengan sampah yang diperoleh dari hasil memesan makanan lewat ojek online. Ada juga yang dihasilkan dari pemakaian masker medis. 

Sampah plastik butuh waktu 500 hingga 1000 tahun agar dapat terurai. Bayangkan dalam waktu yang begitu lama baru bisa terurai, sedangkan setiap harinya kita pasti menghasilkan sampah plastik meskipun hanya sebungkus permen. 

Ada banyak cara yang dapat kita lakukan untuk mengurangi sampah plastik dan tentunya membantu menyelamatkan bumi dan juga kita. Menyelamatkan kita karena plastik berpeluang menghasilkan mikroplastik. 

Mikroplastik ini bisa dikonsumsi oleh biota laut seperti ikan, kerang, udang, dan sebagainya. Tentunya biota laut ini akan dikonsumsi oleh manusia. Adanya mikroplastik ini bisa menganggu hormon manusia. Gangguan ini bisa berakibat buruk pada penyakit gagal ginjal, keguguran, dan lain sebagainya. 

Sebelum bumi semakin hancur, ada banyak cara untuk menyelamatkan bumi lewat langkah-langkah yang kita buat. Ada 5 langkah yang berusaha saya lakukan untuk menjaga bumi hingga anak cucu di masa depan. 

1. Membatasi Make Up dan Pakaian. 

Dulu sebelum saya sadar untuk berubah menjaga alam, hampir setiap bulannya pasti membeli make up. Kebanyakan make up yang saya beli adalah lipstik. 

Lipstik yang saya beli jika ditotalkan dalam setahun ada sekitar 15 pcs. Tentunya tidak semua saya pakai. Ujung-ujungnya akan berakhir di tempat sampah dan expired. Hingga akhirnya bekerja dan menyadari betapa borosnya gaya hidup saya. 

Kini saya membatasi hanya boleh memakai 5 lipstik. Jika ingin membeli lipstik lain maka saya harus menghabiskan salah satunya. Pakaian juga saya batasi karena kebanyakan pakaian juga banyak berakhir di tempat sampah. 

Bagi perempuan membatasi pembelian make up ini sangat membantu menyelamatkan bumi. Tentunya selain itu lebih hemat. 

2. Gunakan Produk yang Sustainable. 

Usahakan menggunakan produk yang mendukung lingkungan. Jika terpaksa maka pilih yang paling sedikit menghasilkan sampah, contoh jika terpaksa harus membeli produk tas maka pilih produk yang berkualitas. Tentunya agar tahan lama dan tidak harus membeli tas baru. Cara ini lebih ekonomis dan tidak banyak menghasilkan sampah. 

Ada banyak produk yang bersifat sustainable, contohnya daripada memakai sampoo cair dapat diganti dengan shampoo bar. Selain itu, bisa juga mengganti detergen ramah lingkungan yang tidak menggunakan SLS. 

Tindakan Ramah Lingkungan | Foto oleh Anna Tarazevich dari Pexels
Tindakan Ramah Lingkungan | Foto oleh Anna Tarazevich dari Pexels

3. Gunakan Tas Belanja. 

Sebagai pengganti plastik maka dapat menggunakan tas belanja yang terbuat dari kain dan dapat didaur ulang. Ada banyak tas belanja yang dijual di e-commerce dengan bentuk yang menarik. 

4. Bawa Botol Minum dan Berhenti Memakai Sedotan Plastik. 

Ada banyak sekali keuntungan dari membawa botol minum. Selain ramah lingkungan juga lebih ekonomis karena tak harus membeli air mineral. 

Bayangkan saja jika sekali membeli air mineral seharga Rp. 5.000 maka jika dikali 3 maka menjadi Rp. 15.000. Tentu nominalnya akan lebih besar jika dikali dalam waktu sebulan. 

Selain itu, berhenti menggunakan sedotan plastik juga membantu menyelamatkan bumi. Ada banyak sekali sedotan yang ramah lingkungan dijual dan travel friendly. 

5. Daur Ulang Kembali. 

Saat wabah covid-19 baru memasuki Indonesia. Kita semua kesulitan membeli wadah untuk memasukan hand sanitizer atau alkohol. Kala itu saya sadar jika banyak sekali botol bekas skincare atau produk lainnya yang telah saya buang. 

Melakukan daur ulang kembali juga dapat mengurangi sampah, contoh kecil daur ulang kembali adalah memakai botol bekas sabun lama untuk diisi sabun baru. 

Hal-hal di atas dapat kita lakukan untuk menyelematkan bumi meskipun kecil namun, berarti bagi lingkungan. Bumi tak hanya milik kita namun, juga milik anak cucu di masa yang akan datang. 

Referensi : satu 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun