Mohon tunggu...
Irhamna  Mjamil
Irhamna Mjamil Mohon Tunggu... Apoteker - A learner

Pharmacist | Skincare Enthusiast | Writer Saya bisa dihubungi melalui email : irhamnamjamil@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Tiga Alasan Mengapa Memiliki Mentor Itu Penting

3 Juli 2021   14:14 Diperbarui: 5 Juli 2021   19:50 589
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto oleh Jopwell dari Pexels

Sering kali dalam perjalanan menemukan passion atau mendalami suatu bidang banyak orang yang menyerah di tengah jalan. Tentu banyak faktor yang membuat seseorang menyerah. Faktor yang paling berpengaruh adalah tidak adanya arahan dari seseorang atau sulitnya mendapatkan ilmu untuk mencapai tujuan yang diinginkan. 

Pentingnya seorang mentor dalam menwujudkan mimpi atau mencari passion. 

Saat masih ada di bangku kuliah, saya pernah menghadiri sebuah seminar yang menekankan pentingnya seorang mentor. Saat itu saya hanya mendengar saja tanpa pernah tertarik untuk menemukan mentor. 

Selesai menamatkan kuliah dan mengalami quarter life crisis. Saya mulai menemukan siapa diri saya dan apa yang saya suka. Sama halnya dengan banyak anak muda yang kebingungan dengan masa depannya, saya pun begitu. Beruntungnya saya bangkit dan menemukan mentor yang tepat. 

Perjalanan menemukan mentor tentu saja tak semudah membalikkan telapak tangan. Sebelum menemukan mentor yang tepat, hal pertama yang saya lakuin adalah melihat background dan pengalaman dari mentor tersebut. 

Terkadang ada mentor yang memiliki pengalaman dan pengetahuan yang baik namun, tidak sesuai dengan apa yang kita cari. Kalau ingin memiliki mentor dalam hal bisnis maka tidak mungkin bukan kita ingin mencari mentor dalam hal design ? Tentu saja ini dua hal yang berbeda. 

Kedua, cari mentor yang memiliki visi dan pemikiran yang sama. Di awal saya mencari mentor, saya tidak langsung menemukan mentor yang memiliki pemikiran yang sama. 

Awal mula niat saya ingin memiliki bisnis tidak hanya melulu soal uang. Ada hal lain yang ingin saya capai. Beberapa orang yang awalnya saya kira cocok untuk menjadi mentor ternyata memiliki visi yang berbeda. Mereka cenderung ingin memperoleh uang banyak sedangkan saya ada tujuan lain yang ingin dicapai. 

Cara yang paling mudah untuk melihat apakah orang tersebut bisa dijadikan mentor yang tepat adalah dengan berdiskusi. Jika diskusi dan hal-hal yang ditanyakan mampu mengubah sudut pandang maka bisa jadi orang tersebut adalah mentor yang cocok. 

Sebenarnya untuk apa sih seseorang harus punya mentor? Ada 3 alasan mengapa memiliki mentor itu penting. Terlebih bagi anak-anak muda yang ingin menemukan passion atau mempelajari sesuatu lebih dalam.

1. Menambah relasi. 

Foto oleh George Milton dari Pexels
Foto oleh George Milton dari Pexels

Percaya atau tidak, relasi adalah hal yang tidak semua orang dapatkan. Memiliki mentor tentu bisa menambah relasi. Bisa jadi relasi yang telah kita bangun malah membuka pintu rezeki yang tak pernah disangka. 

2. Dapat belajar lebih banyak. 

Foto oleh Artem Podrez dari Pexels
Foto oleh Artem Podrez dari Pexels

Saya menyukai dunia penulisan sejak masih SD. Sayangnya saya berhenti karena kesibukan belajar dan juga sulitnya menemukan materi atau pelajaran mengenai blog. 

Saya sempat frustasi karena tak pernah menang lomba menulis dan juga gagal mengoptimasikan blog. Dikarenakan hal tersebut membuat saya berhenti sejenak dari dunia kepenulisan digital. 

Menjelang tamat kuliah saya dipertemukan dengan seseorang yang ahli dalam kepenulisan dunia digital. Berkat beliau, saya kembali menulis meskipun pada niat awal ingin memperoleh uang. Saya pun belajar banyak dan mendapatkan ilmu pengetahuan.

3. Teman berdiskusi yang asik.

Foto oleh Jopwell dari Pexels
Foto oleh Jopwell dari Pexels

Memiliki mentor yang tepat dapat menjadi teman diskusi yang asik. Selain itu, adanya mentor ini dapat memberikan sudut pandang yang berbeda. Ketika ada permasalahan pun kita bisa berdiskusi dengan mentor untuk mencari jalan keluarnya. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun