Mohon tunggu...
Irhamna  Mjamil
Irhamna Mjamil Mohon Tunggu... Apoteker - A learner

Pharmacist | Skincare Enthusiast | Writer Saya bisa dihubungi melalui email : irhamnamjamil@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Suka Mengomentari Orang Lain Pertanda Tak Bisa Menghargai Pilihan Hidup Orang Lain

12 Juni 2021   10:00 Diperbarui: 26 Juni 2021   02:01 1427
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi mengomentari hidup orang lain. Sumber: SHUTTERSTOCK/Kzenon via Kompas.com

Gambar tersebut memiliki makna yang mendalam. Terkadang sudut pandang yang dilihat orang lain berbeda dengan sudut pandang kita. Menyadari hal ini tentu membuat kita lebih gampang untuk menghargai hidup orang lain. 

Di kasus saya, bukan tidak ingin mengganti tas, namun keuangan saat itu memang sedang sangat sulit. Tentu ada banyak juga orang lain yang mengalami hal serupa. Ibu yang tidak pernah duduk dengan para ibu, bisa jadi harus menyiapkan makanan untuk keluarganya. 

Foto oleh RODNAE Productions dari Pexels
Foto oleh RODNAE Productions dari Pexels

Ada beberapa cara agar kita bisa menghormati pilihan hidup orang lain. 

1. Menyadari bahwa hidup dan sifat orang tak sama.

Cara pertama agar tidak mengomentari pilihan hidup orang lain adalah dengan paham bahwa sifat dan hidup setiap orang berbeda-beda. Ada orang yang pendiam dan tak bisa basa-basi. Ada juga orang yang mudah akrab dengan orang lain. 

Orang yang memakai make up yang tebal bisa jadi sedang mencoba make up. Tentu orang yang awal mencoba make up tidak bisa bagus seperti yang sedang sering memakai make up. 

2. Boleh memberi komentar jika ditanyakan dan atur bahasanya. 

Jika memang ada teman yang menanyakan tentang komentar atau hal yang lain maka kita boleh mengomentari. Tentu saja dengan bahasa yang baik, contohnya saat teman menanyakan soal pakaian yang ia kenakan. Jika memang di mata kita kurang bagus maka kita bisa memakai kata "kurang bagus" bukan menggunakan kata "jelek". 

3. Melihat dari sudut pandang orang yang dikomentarin. 

Mengomentari pilihan hidup orang lain sama saja memberi luka di hatinya. Bisa jadi orang yang dikomentarin sudah bersusah payah berdandan. Melihat dari tidak enaknya dikomentari agar membuat kita lebih empati terhadap hidup orang lain. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun