Mohon tunggu...
Irhamna  Mjamil
Irhamna Mjamil Mohon Tunggu... Apoteker - A learner

Pharmacist | Skincare Enthusiast | Writer Saya bisa dihubungi melalui email : irhamnamjamil@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Cyberchondria, Seringnya Mengecek Kesehatan di Internet dan Berakhir pada Mendiagnosis Diri Sendiri

8 Juni 2021   10:15 Diperbarui: 8 Juni 2021   10:47 336
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Lantas bagaimana caranya agar kita tidak terkena cyberchondria?

1. Paham bahwa informasi yang beredar di internet tak selalu benar. 

Informasi yang beredar di internet belum tentu sepenuhnya benar. Ada banyak informasi yang ditulis hanya berdasarkan pengalaman pribadi dan bukan orang yang ahli pada bidangnya. Jadi, kita harus paham bahwa informasi yang ada di internet tak sepenuhnya benar. Jika memang ada kondisi kesehatan yang kita derita lebih baik memeriksa diri ke dokter daripada menerka-nerka dan melakukan diagnosis diri sendiri berdasarkan informasi yang ada di internet. 

Sering kali saya mendengar orang yang mengatakan kalau dirinya terkena depresi atau penyakit mental berdasarkan informasi yang ada di internet. Padahal belum tentu informasi yang mereka baca benar. Jadi, jangan melakukan diagnosis terhadap diri sendiri. 

2. Sekolah kedokteran itu lama dan tidak mungkin posisi dokter digantikan dengan internet. 

Tenaga medis seperti dokter lebih paham dengan kondisi penyakit. Sekolah kedokteran memakan proses yang lama tentu diagnosis yang ditegakkan tak sembarang. Contohnya, ketika kita memiliki lesi di kulit lalu mencari kondisi tersebut di internet dan menyimpulkan kalau kita menderita kusta dan berakhir cemas. 

Faktanya penyakit kusta tidak hanya ditandai dengan lesi ada gejala lain yang menyertai. Dokter juga melakukan pengerokan pada kulit dan dianalisa di laboratorium apakah mengandung bakteri penyebab kusta atau tidak. Jadi, tidak semudah informasi yang ada di internet. 

3. Batasi waktu penggunaan internet untuk mencari tahu kondisi kesehatan. 

Membatasi waktu penggunaan internet baik dilakukan jika dirasa panik dan ingin mencari tahu lebih dalam tentang kondisi kesehatan. Jika memang sulit maka kita bisa mengalihkan perhatian dengan melakukan kegiatan yang disukai seperti memasak, atau berkebun. Melakukan kegiatan yang disuka dapat membuat pikiran menjadi positif. 

Jika memang kecemasan yang diderita akibat mengakses informasi tentang kondisi kesehatan melalui internet sudah tahap kronis maka ada baiknya memeriksakan diri ke dokter. Tak usah peduli dengan komentar orang jika berobat ke psikiater dianggap orang gila. Sama halnya dengan penyakit fisik, penyakit mental juga butuh obat dan penanganan. 

Semoga tulisan ini bermanfaat dan mohon maaf jika ada kesalahan dalam artikel.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun