Mohon tunggu...
Irhamna  Mjamil
Irhamna Mjamil Mohon Tunggu... Apoteker - A learner

Pharmacist | Skincare Enthusiast | Writer Saya bisa dihubungi melalui email : irhamnamjamil@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Self Sabotage, Perilaku Diri Sendiri yang Menghambat Orang untuk Sukses

21 Mei 2021   15:57 Diperbarui: 22 Mei 2021   06:09 564
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Besok ulangan akhir tapi materinya susah banget, sepertinya harus remedial ni. Eh, tapi malam ini ada drama korea baru tayang. Apa gak usah belajar aja ya? Toh juga udah pasti gak lulus. 

Pernah beranggapan seperti di atas atau malah sering? Ujung-ujungnya malah mengulang ujian dan menyalahkan materi yang sulit. Padahal kalau belajar dan berusaha pasti tidak akan mengulang ujian. 

Kasus lainnya misalnya kita sedang dalam proses diet. Dalam seminggu, ada satu hari dimana kita boleh memakan apa saja. Istilah lainnya cheat day. Bukannya makan sebutuhnya saja malah makan berlebihan. Sehingga tentu saja diet yang dilakukan gagal total gara-gara satu hari. 

Kejadian-kejadian di atas menandakan kita mengalami self sabotage. Self sabotage adalah perilaku yang dimana kita dengan sengaja melakukan hal-hal yang tidak baik dan kita tahu hal tersebut tidak baik. Perilaku ini menghambat seseorang untuk mencapai tujuan yang ingin diraih. 

Saya sendiri menyadari sering melakukan self sabotage ini. Contoh dari perilaku ini yang sering saya lakukan adalah saat gajian. Saat gajian saya sudah menghitung dan membagi uang dalam pos kebutuhan yang berbeda-beda. 

Rencana saya tersebut gagal total ketika melihat di mal ada produk kosmetik yang sedang diskon. Padahal kenyataannya saya tidak memerlukan kosmetik tersebut. Akhirnya terpaksa uang yang seharusnya ditabung malah digunakan untuk biaya hidup sehari-hari. 

Self sabotage sendiri sering dilakukan oleh banyak orang namun, tak banyak yang menyadari. Bahaya dari self sabotage ini adalah menghambat orang untuk menggapai tujuan yang ingin diraih. Sering kali self sabotage dilakukan terkait dengan self reward. 

Salah satu contoh dari self sabotage yang terkait dengan self reward adalah yang saya lakukan kerika menerima gajian. Saat itu di dalam pikiran saya ingin membeli kosmetik sebagai reward terhadap diri sendiri karena telah bekerja keras. Tentu saja pada akhirnya pembelian kosmetik tersebut mengganggu rencana keuangan yang telah diatur. Selain itu, kosmetik tersebut bukanlah barang yang saya butuhkan. 

Ilustrasi orang sedang gagal, Foto oleh Nathan Cowley dari Pexels
Ilustrasi orang sedang gagal, Foto oleh Nathan Cowley dari Pexels
Self sabotage juga bisa hadir karena orang takut mengalami kegagalan. Ada banyak orang yang bermimpi untuk bisa memiliki bisnis. Sayangnya ketakutan akan kegagalan membuat mimpi tersebut hanyalah angan semata.

Ada juga yang bermimpi ingin bekerja di perusahaan X namun, dikarenakan proses masuknya yang sulit akhirnya malah ingin menyerah saja. Banyak yang masih beranggapan lebih baik tidak mencoba daripada harus gagal. Padahal jika tidak mencoba bagaimana kita bisa tahu kemampuan diri sendiri?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun