"Yaudah gak papa beli aja bajunya, toh hidup cuma sekali."
"Ayuk liburan yuk! Uang bisa dicari lagi, kapan lagi menikmati hidup? Toh hidup juga cuma sekali."Â
Sering mendengar ucapan di atas? Kalau bagi saya sangat sering. Selain ucapan di atas, saya juga sering mendengar petuah dari orang terdahulu kalau masih muda tidak apa-apa makan saja apa yang ingin dimakan.Â
Katanya kalau sudah tua nanti banyak pantangan makanan. Awalnya sih setuju saja namun, seiring waktu saya tau gaya hidup tersebut salah. Bukankah selagi muda kita harus menjaga kesehatan? Agar ketika tua nanti kita tetap bisa menikmati makanan enak.Â
Ucapan-ucapan di atas menjurus pada gaya hidup di anak muda, YOLO (You Only Live Once). Gaya hidup yang banyak menjadi motivasi kaum milenial untuk berfoya-foya menghabiskan uang. Singkatnya gaya hidup menekankan untuk menikmati hidup selagi masih ada.Â
Dilansir dari wolipop.detik.com, gaya hidup YOLO ini sempat membuat presiden Korea Selatan khawatir. Gaya hidup ini membuat banyak orang lebih memilih untuk hidup sendiri daripada menikah.Â
Banyak orang Korea Selatan yang beranggapan jika menikah hanya menambah beban hidup. Dikarenakan hal tersebut banyak yang memilih menikmati hidup bahagia tanpa pasangan. Tentu saja ini berimbas dari menurunnya angka kelahiran.Â
Gaya hidup ini membuat banyak kaum milenial lebih konsumtif dan tidak memiliki tabungan dan dana darurat. Padahal di masa depan harga rumah dan kebutuhan lainnya meningkat tajam.Â
Sebenarnya sah-sah saja jika ingin menikmati hidup namun, terlalu santai dengan hidup juga tak baik. Ada beberapa tips agar kita tidak terjebak di gaya hidup YOLO ini, yaitu :Â
1. Gaya Hidup itu Semu, Masa Depan itu Pasti.Â
Awalnya saya sempat terjebak dengan gaya hidup ini. Saat itu saya berpikir jika tak menikmati hidup sekarang, kapan lagi? Untungnya banyak hal yang terjadi di hidup yang membuat saya lebih menghargai uang.Â
Gaya hidup YOLO memang terlihat menyenangkan namun, berbahaya bagi finansial kaum milenial. Sejatinya menikmati hidup dengan menghabiskan uang tak menjamin seseorang lebih bahagia. Gaya hidup itu jebakan bagi saya karena bahagia juga bisa di dapat dari hal-hal yang sederhana. Jangan sampai di masa tua harus bekerja keras karena saat masa muda terlampau sibuk berfoya-foya.Â
2. Menabung, Salah Satu Cara Menikmati Hidup.Â
Menabung sejatinya menyisihkan sedikit uang untuk dana darurat. Banyak yang salah kaprah dengan menabung. Ada yang menganggap jika uang yang kita peroleh harus ditabung sebanyak mungkin. Tentu saja pemikiran ini salah.Â
Menabung dilakukan setelah penghasilan yang kita peroleh dikurangi dengan kebutuhan hidup. Tentu saja menabung tidak mengurangi kita untuk menikmati hidup. Justru dengan menabung kita sudah bersiap dengan hal-hal yang tidak terduga. Dengan menabung justru salah satu cara untuk menikmati hidup karena tidak perlu susah ketika musibah terjadi.Â
3. Buat Target ke Depan.Â
Salah satu cara saya untuk tidak terpengaruh dengan gaya hidup YOLO ini adalah membuat target ke depan. Target tersebut berupa apa yang ingin saya capai dalam 1 atau 3 tahun ke depan. Contohnya, saya ingin memiliki mobil dalam 3 tahun ke depan. Atur target tersebut dengan metode SMART (Specific, Measurable, Achievable, Relevant, dan Time-bound goals). Dengan adanya target ini membuat saya berpikir dua kali jika ingin berbelanja.Â
Gaya hidup YOLO yang hadir di kalangan milenial berbahaya jika dilakukan secara berlebihan. Tentunya setiap orang ingin menikmati hidup namun, tidak kebablasan. Salah satu cara menikmati hidup adalah adanya self reward yang didapat setelah kerja keras. Jangan sampai di masa tua harus bekerja keras karena saat masa muda terlampau sering berfoya-foya. Sekian dan terima kasihÂ
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H