Mohon tunggu...
Irhamna  Mjamil
Irhamna Mjamil Mohon Tunggu... Apoteker - A learner

Pharmacist | Skincare Enthusiast | Writer Saya bisa dihubungi melalui email : irhamnamjamil@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Buku, Si Penambah Ilmu yang Menemaniku Saat Pandemi dan Quarter Life Crisis

3 Mei 2021   16:55 Diperbarui: 3 Mei 2021   17:01 498
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Image captionSambal dan Ranjang, sumber : Instagram/rosezephirine

Tahun Terbit : 2020 

Buku ini mengangkat hidup tentang perempuan dan streotip yang melekat. Tentang perempuan dengan segala pernak-perniknya. Salah satu cerita pendek di dalam buku ini adalah tentang seorang suami yang sangat menyukai sambal buatan istrinya. Sebelum tidur, suaminya selalu meminta istri untuk membuatkan sambal tersebut. Dikarenakan kemampuannya meracik sambal, ia ditawarkan untuk berbisnis saja namun, bingung karena sang suami hanya ingin sambal tersebut untuk dirinya saja. Ada juga cerita tentang pelecehan seksual yang dimana kerap terjadi pada perempuan. Membaca buku ini membuatku sadar bahwa menjadi perempuan itu tak mudah, namun tetap saja ada banyak hal yang dapat disyukuri dengan menjadi perempuan. 

Ngomong-ngomong apa sih peran buku dalam menemani perjalananku saat pandemi? Terlebih selain harus beradaptasi, tahun ini adalah tahun terberat bagi banyak orang. 

1. Menurunkan stres. 

Masa pandemi covid-19 membuat banyak orang tak bisa keluar rumah. Banyak orang yang harus belajar dan bekerja dari rumah. Tentu saja ini membuat banyak orang stres, terlebih adanya rasa khawatir tertular virus covid-19. Ada studi pada tahun 2009 yang dilakukan oleh University of Sussex yang menyatakan bahwa membaca dapat menurunkan stres hingga 68 persen. 

Saat membaca, seseorang akan tenggelam dalam bacaan atau imajinasi yang ditulis penulis. Hal ini akan mengakibatkan pembaca lupa akan masalah atau situasi yang sedang dihadapi. Bagiku manfaat dari membaca buku yang satu ini memang benar adanya. Buku mampu membuat aku melupakan media sosial dan stres karena tak kunjung memperoleh pekerjaan. Membaca buku juga membuatku mulai mencintai diri sendiri dan tak membandingkan lagi hidup dengan orang lain. Bukankah setiap orang punya jalan hidupnya masing-masing?

2. Menetapkan Personal Boundaries. 

Saat melewati perjalanan adaptasi dan masa-masa sulit pandemi, ada saja orang yang masih melakukan hate speech. Tentu saja hate speech sangat tidak baik bagi kesehatan mental. Berkat ilmu dari buku aku mulai menetapkan personal boundaries. 

Personal boundaries adalah batasan antara diriku dengan orang lain. Contohnya, aku berhak berkata tidak terhadap perlakuan yang tidak menyenangkan, atau aku berhak menentukan omongan siapa yang mau ku dengar dan yang tidak perlu didengar. Menetapkan personal boundaries ini membuat kesehatan mental di era pandemi menjadi lebih baik. 

3. Mulai Menulis (lagi). 

Menulis bukanlah hal yang baru di hidupku. Sejak kecil aku terbiasa menulis diari hingga puisi. Sayangnya karena kesibukan membuat aktivitas ini terabaikan. Membaca buku membangkitkan kembali aktivitas menulis.
Banyak membaca buku artinya banyak menambah ilmu pengetahuan sehingga, memiliki cukup banyak referensi untuk menulis. Beruntungnya ternyata dari menulis dapat memperoleh pemasukan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun