Mohon tunggu...
Irhamna  Mjamil
Irhamna Mjamil Mohon Tunggu... Apoteker - A learner

Pharmacist | Skincare Enthusiast | Writer Saya bisa dihubungi melalui email : irhamnamjamil@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Buku, Si Penambah Ilmu yang Menemaniku Saat Pandemi dan Quarter Life Crisis

3 Mei 2021   16:55 Diperbarui: 3 Mei 2021   17:01 498
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Membaca buku, Foto oleh Thought Catalog dari Pexels

Ada juga sosok Teguh, seorang lelaki yang trauma dengan masa lalu dan dengan semangat membara ingin berjihad. Perjalanan empat hati tersebut memberikan sudut pandang yang lain bagiku. Bahwa jihad yang diteriakkan oleh teroris adalah salah besar. Jihad yang sesungguhnya tak membunuh banyak orang. Di era sekarang ada banyak cara untuk bermanfaat bagi banyak orang dan juga agama.

2. Sebuah Seni Untuk Bersikap Bodo Amat. 

Sebuah Seni Untuk Bersikap Bodo Amat, sumber: dokumen pribadi
Sebuah Seni Untuk Bersikap Bodo Amat, sumber: dokumen pribadi

Penulis : Mark Manson

Tahun Terbit : 2018

Buku karya Mark Manson ini mengajarkan untuk bersikap bodo amat terhadap masalah-masalah hidup. Buku ini sesuai dengan kondisiku saat pandemi, dimana omongan-omongan orang terdengar menyakitkan dan sulit sekali untuk terlihat bodo amat. Mark Manson dalam buku ini mengungkapkan bahwa kegagalan adalah jalan untuk maju. Setiap orang yang ingin sukses harus siap dengan kegagalan terlebih dahulu. 

Prinsip "lakukan sesuatu" juga ada dalam buku ini. Mark mengutip perkataan guru matematika saat SMA yaitu " jika kalian terhenti di satu soal, jangan duduk saja dan hanya memikirkan soal itu; mulailah mengerjakannya. Bahkan jika kalian tidak tahu apa yang akan kalian lakukan, satu tindakan sederhana, yaitu mulai mengerjakan pada akhirnya akan membuat beberapa ide yang tepat muncul". Konsep ini cocok sekali untuk aku dan orang di luar sana yang terlalu takut untuk mencoba. 

Buku ini memberikan sudut pandang yang berbeda tentang hidup. Salah satunya adalah bahagia itu masalah. Loh kenapa begitu? Karena jika hari ini sudah bahagia, esoknya manusia akan membutuhkan rasa bahagia yang lebih. Contoh, jika hari ini bahagia karena mendapat pekerjaan dengan gaji 1 juta, besoknya tentu bahagia itu berubah dengan keinginan memperoleh gaji lebih. Bahagia dapat diperoleh dari hal-hal yang sederhana.

3. Sambal dan Ranjang. 

Image captionSambal dan Ranjang, sumber : Instagram/rosezephirine
Image captionSambal dan Ranjang, sumber : Instagram/rosezephirine

Penulis : Tenni Purwanti 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun