Mohon tunggu...
Irhamna  Mjamil
Irhamna Mjamil Mohon Tunggu... Apoteker - A learner

Pharmacist | Skincare Enthusiast | Writer Saya bisa dihubungi melalui email : irhamnamjamil@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Masjid Raya Baiturrahman, Masjid Favorit Berjuta Kenangan

30 April 2021   15:36 Diperbarui: 30 April 2021   15:55 1214
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Mesjid raya Baiturrahman, jam 11 malam saat lebaran tahun 2019. (Sumber :dokpri).

Dinamakan perang suci karena perang ini dianggap sebagai perang membela agama Allah. Tak heran banyak rakyat Aceh yang rela meninggal dalam perang melawan Belanda. Kerasnya rakyat Aceh dan taktik perang yang bagus membuat Belanda kewalahan. Biaya yang dikeluarkan untuk menaklukkan Aceh pun menghabiskan uang yang begitu banyak. 

Dikarenakan kewalahan menaklukkan rakyat Aceh ini. Belanda pun mengirimkan Snouck Hurgronje. Snouck sengaja ditugaskan ke Aceh untuk mempelajari taktik perang rakyat Aceh. Saat itu ia pura-pura memeluk agama Islam dan berhasil berbaur dengan rakyat Aceh. Saat itu, ia tahu bahwa semangat juang orang Aceh karena doktrin dari Ulama. Salah satu cara untuk menaklukkan Aceh adalah dengan melakukan kekerasan terhadap ulama. Sehingga, ulama tidak bisa mendoktrin lagi ajaran Islam kepada rakyat Aceh. 

Sekilas sejarah masa lalu perjuangan rakyat Aceh itu bermula dari dibakarnya Mesjid Raya Baiturrahman. Tentu ada banyak sekali harapan untuk mesjid ini ke depan, terlebih mesjid yang dapat menampung 13.000 jemaah ini adalah salah satu ikon kota Banda Aceh. 

Banyak acara keagamaan yang diadakan di mesjid ini, salah satunya saat doa bersama memperingati tsunami. Semoga ke depan mesjid ini tetap terjaga, baik itu bangunan maupun unsur sejarah yang ada. Dan juga semoga orang yang datang ke mesjid ini tetap memperhatikan kebersihan. 

Referensi : satu 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun