Ada quotes di internet yang sangat saya ingat, quotesnya seperti ini "Perempuan itu harus bisa mandiri, karena suami kalau bukan diambil Allah ya diambil perempuan lain". Ada benarnya juga dan mengingatkan saya pada kehidupan tetangga.Â
Tetangga saya kebetulan memutuskan untuk menjadi ibu rumah tangga, dan keuangannya mengandalkan suami 100 persen. Meskipun tak kaya namun, mereka hidup berkecukupan.Â
Takdir memang tak bisa ditebak, di tahun 2020 dia kehilangan suaminya yang meninggal di usia yang masih muda.Â
Tak hanya itu karena selama ini keuangan dipegang oleh suami, ia pun kebingungan bagaimana membiayai dua orang anaknya yang masih sekolah dasar. Tetangga saya terpaksa berjualan kue demi menghidupi dirinya dan kedua anaknya.Â
Belajar dari perjalanan tetangga tersebut, saya paham jika perempuan tetap harus mandiri secara finansial meskipun sudah menikah.Â
Saran untuk mandiri secara finansial bukan berarti perempuan dianggap tidak menghargai suami, namun terkadang musibah datang tak terduga.Â
Di pandemi seperti ini contohnya, banyak orang yang kehilangan pekerjaannya. Jika nanti suami kehilangan pekerjaannya, roda perekonomian dalam rumah tangga tetap terjalan sembari menunggu suami mendapatkan pekerjaan baru.Â
Ada 4 alasan mengapa perempuan harus tetap mandiri secara finansial meskipun telah menikah, yaitu:Â
1. Tetap bisa bertahan jika kondisi sedang sulit
Sakit, mati, kehilangan pekerjaan tak ada yang tahu. Pasti banyak yang sudah mendengar kisah para perempuan yang bertahan dengan suami yang toksik karena alasan finansial.Â
Mandiri secara finansial membuat perempuan dapat bangkit ketika ditimpa masalah yang sulit, seperti perceraian, kehilangan suami, dan lain sebagainya.Â