Ada juga yang ingin mapan secara finansial lalu bisa mengadakan resepsi tanpa menggunakan dana dari orang tua. Banyak juga perempuan yang ingin melanjutkan pendidikan agar suatu saat mereka bisa mendidik anak-anaknya. Setiap perempuan punya banyak alasan untuk mengejar mimpi mereka.Â
Jika galau apakah harus memilih menikah atau mengejar mimpi? Mana yang harus didahulukan ? Apakah bisa memilih keduanya?Â
1. Diskusikan dengan Pasangan atau Orang tuaÂ
Apakah bisa memilih menikah sekaligus mengejar mimpi ? Bisa jika memiliki support system yang mendukung. Banyak kok perempuan hebat yang memilih nikah muda namun, tetap berkarier hingga saat ini. Contohnya, Najwa Shihab yang menikah di umur 20 tahun dan tetap berkarya hingga saat ini.Â
Temanku pernah berkata "menikah itu gak akan menghalangi kita berkarya jika kita menikah bersama dengan orang yang tepat". Perkataan dia benar karena jika perempuan menikah dengan pasangan yang juga mendukung mimpinya.Â
Ada banyak lelaki yang masih berpikiran konservatif terhadap perempuan. Perempuan tidak boleh meniti karier atau tugasnya di rumah saja menjaga anak. Maka memilih pasangan yang tepat sangat penting. Kamu bisa berdiskusi tentang pilihan yang dibuat atau dia juga bisa memberi saran yang membangun. Selain pasangan berdiskusi dengan orang tua juga penting karena kebanyakan orang tua takut anaknya menjadi perawan tua. Â
2. Pahami setiap konsekuensiÂ
Jika pilihan yang dibuat mengejar mimpi dulu . Kelebihannya adalah dapat mengejar mimpi secara mandiri tanpa memikirkan tanggung jawab yang lain. Tentu setiap pilihan ada konsekuensinya. Salah satunya adalah perkataan orang-orang yang tidak bisa kamu kontrol.Â
Jika memutuskan menikah lalu tetap mengejar mimpi. Maka konsekuensinya adalah harus pintar-pintar membagi waktu. Selain itu tenaga yang dibutuhkan juga lebih besar.Â
3. Apapun itu mengorbankan mimpi demi pasangan tidak worth itÂ
Mengorbankan mimpi demi pasangan sangat tidak setimpal karena bisa saja pasangan mengecewakan pada akhirnya. Manusia memang sudah kodratnya berbuat salah. Tak heran banyak perempuan yang mengalami sindrom baby blues setelah melahirkan karena kehamilan bukan yang ia harapkan setelah menikah.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H