Mohon tunggu...
Irhamna  Mjamil
Irhamna Mjamil Mohon Tunggu... Apoteker - A learner

Pharmacist | Skincare Enthusiast | Writer Saya bisa dihubungi melalui email : irhamnamjamil@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Healthy Artikel Utama

Menorrhagia, Penyakit yang Memaksaku untuk Diet

20 Februari 2021   14:07 Diperbarui: 20 Februari 2021   20:15 2593
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto oleh Li Sun dari Pexels.com

"Bukan hanya aku, pasti kamu juga mengira usia muda berarti tidak gampang terserang penyakit. Di pemikiran banyak orang, penyakit di usia muda paling-paling hanya demam atau sakit kepala. Cerita hidupku ini semoga bisa menyadarkan kamu bahwa penyakit tidak pandang usia. Oleh karena itu, yuk mari perbaiki gaya hidup!" 


Dia Datang tanpa Mengucapkan Salam

Bukan penyakit namanya jika datang dengan mengucapkan salam terlebih dahulu. Meskipun secara medis, tubuh kita akan memberikan sinyal jika penyakit ada di dalam tubuh. Namun, tak banyak orang yang menyadarinya.

November 2019, tubuhku sudah memberikan sinyal jika ada yang salah dengan siklus haid. Selama 23 tahun hidup, tamu bulanan selalu datang sesuai dengan siklus yang ada. Namun, saat itu tamu bulanan tak hadir juga di bulan November. Saat itu aku berpikir mungkin saja aku sedang stres. 

Desember 2019, aku kira tamu itu akan datang. Ternyata aku tetap salah, aku juga tidak haid di bulan desember. Saat itu sudah ada kekhawatiran dan berniat untuk berobat ke dokter. Sayangnya rasa takut membuatku tak jadi berobat ke dokter. 

Januari 2020, di saat aku memutuskan akan ke dokter jika tamu bulanan tak datang. Beruntung, aku mendapatkan haid di bulan ini. Aku mengira mungkin dua bulan kemarin aku stres sehingga, tamu bulanan tak hadir. 

Periode haid seseorang normalnya berada dalam rentang 3-7 hari. Pada kondisiku di hari ke-sepuluh, darah haid tetap keluar dengan derasnya. Saat itu aku berpikir mungkin karena sudah dua bulan tak datang sehingga periode haid lebih lama dari biasanya. 

Hari ke-limabelas ternyata masih sama. Darah haid seperti darah segar dan volumenya tidak berkurang. Berhubung karena tidak tahan lagi, maka aku memutuskan untuk konsumsi asam traneksamat. Asam traneksamat adalah tablet yang digunakan untuk menghentikan pendarahan. 

Sesudah mengonsumsi asam traneksamat, darah haid mulai sedikit hingga akhirnya berkurang. Ternyata dua minggu kemudian, aku kembali mendapatkan haid. 

Haid kali ini benar-benar membuat badan lemas dan kurang bertenaga. Hal ini dikarenakan hingga hari ke-dua puluh sejak hari pertama haid datang, darah yang dihasilkan berwarna merah segar dan banyak. 

Sangking banyaknya, aku mengganti pembalut setiap 2-3 jam. Di malam hari bahkan aku tidak bisa tidur, karena harus mengganti pembalut. Efeknya aku kekurangan jam istirahat di malam hari dan sangat rentan terkena migrain. Aku juga tak dapat berpergian selain hanya ke tempat kerja.  

Pertengahan bulan Maret 2020, karena tak tahan lagi aku memutuskan untuk ke dokter kandungan. Aku sempat membaca beberapa literatur jika darah haid yang terlampau banyak dapat mengakibatkan anemia. 

Sesudah berobat ke dokter, ternyata masalahnya ada di dinding rahim yang terlalu menebal. Seperti yang diketahui, ketika haid datang maka dinding rahim akan menebal. Dalam kasusku, dinding rahim menebal terlalu tebal sehingga ia terus luruh. 

Sebagai seorang tenaga kesehatan, aku paham jika berat badan sangat berpengaruh terhadap hormonal. Berat badanku saat itu mencapai 79 kg dan ada di obesitas tingkat 1. Dokter memberikan resep obat hormonal dan menyuruhku untuk menurunkan berat badan. Aku harus menurunkan minimal 10 kg dari BB semula. 

Menorrhagia namanya 

Menorrhagia menjadi titik balikku untuk hidup lebih sehat. Pasti banyak yang bertanya-tanya apa sih itu menorrhagia ? 

Dilansir dari laman halodoc.com, menorrhagia adalah kondisi ketika terjadi pendarahan haid dalam jumlah yang banyak (>80 ml darah). Hal ini juga dapat digolongkan menorrhagia jika mengalami durasi haid yang lebih lama dari biasanya (>7 hari). 

Siapa saja yang beresiko untuk terkena menorrhagia? Siapa aja mengalami resiko terkena namun, golongan yang baru memasuki pubertas dan golongan yang akan mengalami menopause lebih rentan. 

Ada banyak penyebab seseorang mengalami menorrhagia. Diantaranya yaitu efek samping obat, penggunaan alat kontrasepsi, ketidakseimbangan hormon, gangguan atau pertumbuhan jaringan pada rahim, gangguan pada ovarium, kelainan genetik, hingga kanker. 

Gejala dari penyakit ini sendiri adalah 1) darah yang keluar jumlahnya banyak sehingga harus mengganti pembalut setiap 2-3 jam ; 2) di malam hari perlu mengganti pembalut ; 3) durasi haid melebihi dari 7 hari ; 4) darah yang keluar disertai dengan gumpalan-gumpalan darah seukuran koin atau lebih ; 5) darah haid sudah sangat menganggu aktivitas. 

Dalam kasusku penyebab dari menorrhagia sendiri adalah kelebihan hormon karena berat badan berlebih. Perempuan yang memiliki berat badan berlebih terlebih lemak di perut akan mempengaruhi fungsi dan produksi hormon. 

Hormon yang dipengaruhi adalah androgen dan estrogen. Kedua hormon ini berperan dalam ovulasi. Oleh karena itu, perempuan dengan berat badan berlebih akan lebih rentan untuk mengalami ketidakteraturan siklus haid.

Lantas apa sih bahayanya menorrhagia? Darah yang keluar dalam jumlah yang banyak tentu akan membuat tubuh kehilangan banyak sel darah merah. Kondisi tersebut membuat penderitanya rentan terkena anemia. Menorrhagia juga membuat sebagian penderita mengalami kram perut berlebihan. 

Foto Hasil USG (dokpri) 
Foto Hasil USG (dokpri) 

Titik Balik yang Memaksaku untuk Diet dan Mulai Hidup Sehat 

Dikarenakan terpaksa menjalani diet. Aku jadi tahu ternyata diet itu susah dan perlu konsistensi. Tak heran mengapa pil diet laku di pasaran karena banyaknya orang yang tak sanggup untuk diet. 

Hal pertama yang aku lakukan ketika diet adalah membuat plan makanan apa saja yang akan dikonsumsi. Sarapan pagi, aku memakan 2 buah oats dan segelas susu skimmed milk. Untuk makan siang, porsinya dikurangi setengah porsi. Lalu malam aku hanya mengonsumsi buah-buahan. 

Di sela-sela itu aku tetap ngemil hanya saja porsinya dikurangi. Tak ada pantangan yang signifikan dalam diet. Selain itu, olahraga juga penting untuk dilakukan. Olahraga yang dilakukan juga tidak berat, kadang hanya senam atau cukup jalan kaki setiap hari 30 menit. 

Saat diet juga tidak boleh terlalu stres. Aku hanya menganggap gaya hidup berubah lebih baik. Jadi tidak kalap makan ketika cheating day. Perbanyak konsumsi air putih juga bagus untuk keberhasilan diet. 

Mungkin banyak pembaca yang bertanya setelah diet apakah siklus haid sudah teratur? Jawabannya adalah ya. Setelah menurunkan berat badan, siklus haid kembali normal. Terhitung sejak bulan April 2020, siklus haidku sudah normal. 

Selain siklus haid yang sudah teratur, ada hal lain yang aku dapatkan setelah menjalani diet dan hidup sehat, yaitu : 

1. Badan Menjadi Lebih Ringan, 

Ketika menjalani diet dan berhasil menurunkan berat badan, tentu badan akan menjadi lebih ringan. Efeknya adalah gampang bergerak ke mana saja. Jika dulu ketika bergerak lebih banyak langsung capek kini sudah tidak lagi. 

2. Olahraga Ternyata Menyenangkan 

Awal mula konsisten untuk diet dan menjalani gaya hidup sehat, aku tim malas gerak termasuk dalam olahraga. Ternyata setelah menjalaninya, olahraga menjadi kegiatan yang menyenangkan. Selain itu dengan berolahraga ternyata mampu membuat tidur jadi lebih nyenyak. 

3. Nafsu Makan Menjadi Berkurang 

Jika dulu kalap melihat makanan yang enak. Kini biasa saja karena sadar memakan makanan yang banyak mengandung lemak tidak baik untuk kesehatan. 

Berikut ceritaku dan titik balik dalam menjalani pola hidup sehat. Berkat menorrhagia, aku tau jika sakit tak pandang bulu. Oleh karena itu, penting sekali menjaga kesehatan. Yuk mulai hidup Sehat! 

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun