Mohon tunggu...
Irhamna  Mjamil
Irhamna Mjamil Mohon Tunggu... Apoteker - A learner

Pharmacist | Skincare Enthusiast | Writer Saya bisa dihubungi melalui email : irhamnamjamil@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

#Speakup, Dealing with Rejection

3 Desember 2019   12:26 Diperbarui: 3 Desember 2019   12:40 3
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kenapa dalam stigma masyarakat Indonesia kegagalan adalah kejadian yang sangat memalukan?  

Kegagalan adalah fase dimana setiap orang sukses pasti melewatinya. Sayangnya stigma masyarakat terhadap kegagalan masih sangat keliru. Maka tak heran banyak masyarakat yang memutuskan berada di dalam jalur aman. 

Sebagai contoh langsung adalah banyaknya masyarakat yang memilih pekerjaan sebagai karyawan dibandingkan dengan menjadi pengusaha. Maka tak heran jumlah pengusaha di Indonesia hanya 4% dari jumlah penduduk. Hal ini sangat jauh dari jumlah pengusaha yang ada di negara maju yaitu 14%.

Masyakarat lebih banyak yang memilih bersembunyi di balik "zona nyaman". Hanya segelintir orang yang mau memulai keluar dari zona nyaman. Lantas bagaimana caranya menyikapi kegagalan?

     Berteman dengan kegagalan
     Kegagalan bukanlah musuh yang harus dilawan. Sejatinya kegagalan adalah fase yang harus dilewati ketika melangkah ke tangga kesuksesan. Sebagai contohnya, Iman Usman salah satu pendiri Ruang Guru, dalam bukunya bercerita bahwa sebelum mendirikan ruang guru, ia selalu gagal saat melamar pekerjaan sebagai seorang guru. Kegagalan mengantarkannya mendirikan ruang guru. Berteman kegagalan adalah suatu keharusan untuk menerima kegagalan dan belajar lagi. Penerimaan justru menghasilkan kesuksesan yang tidak disangka-sangka.
     
     Belajar dari kegagalan
     Thomas Alva Edison mungkin tak pernah menciptakan bohlam lampu jika tak belajar dari kegagalannya. Belajar dari kegagalan dengan berpikir bahwa kamu tidak gagal hanya saja harus belajar sedikit lagi. Kadang kegagalan adalah rencana Allah untuk mengantarkan kamu ke kesuksesan yang tiada kamu duga.
     
      Bersyukur
      Bersyukur dan berterimakasih pernah gagal karena artinya kamu sudah menghabiskan jatah gagal kamu dan semakin dekat dengan kesuksesan. Seorang teman pernah berkata " kenapa harus takut gagal? Bukankah masa muda seharusnya digunakan untuk menghabiskan jatah gagal?". Jangan pedulikan stigma dan cacian  dari orang-orang. Karena ibarat kapal yang belayar, kamu adalah nakhodanya. Kapal perlu air untuk berlayar akan tetapi bisa tenggelam jika air sudah masuk ke dalamnya. Semangat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun