Mohon tunggu...
Muhammad Irham Maulana
Muhammad Irham Maulana Mohon Tunggu... Mahasiswa - Hidup Untuk Menulis dan Menulis untuk Menghidupkan. Pascasarjana Universitas Negeri Yogyakarta

Jangan biarkan kata-kata bersarang di kepala. Biarkan ia menyelinap ke dalam kertas dan berkelana di halamannya.

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

4 Kalimat Membuat Kamu Terlihat Cerdas di Mata Orang Lain

10 November 2022   17:13 Diperbarui: 10 November 2022   18:35 188
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

            4 Kalimat Membuat Kamu Cerdas di Mata Orang Lain

Kecerdasan merupakan kualitas prospek yang  ingin ditonjolkan oleh siapa saja meski tidak dikatakan secara langsung. Prospek kualitas ini memberi keuntungan dan mental percaya diri bagi pemiliknya pada semua aspek kehidupan, terutama dalam soal karir ataupun relasi sosial. 

Dalam hal karir, kecerdasan mampu membawa seseorang diprioritaskan oleh orang lain karena ide atau gagasannya yang unik. Sementara, hubungan relasi sosial menempatkannya sebagai orang yang terdidik dan punya banyak pengalaman.

Mengenali dan menilai apakah seseorang itu cerdas bisa dilakukan dengan ragam cara. Beberapa orang beranggapan bahwa umumnya orang cerdas identik dengan karakter positif: rajin, tekun, tangguh, dan punya pemikiran yang luas. 

Tetapi, tidak sedikit pula yang menilai orang cerdas dapat diidentifikasi melalui gaya bicara, yakni cara mereka berkomunikasi sehari-hari atau pada momentum penting. Tak pelak, terkadang untuk mengetahui latar belakang seseorang, hal itu bisa dikalkulasi dari cara mereka berkomunikasi."Your communicate interprets your identity". 

           Berikut 4 Kalimat yang Membuatmu Terlihat Cerdas

            "Oke, ide anda bisa dipertimbangkan"

Ungkapan ini menunjukkan bahwa seseorang punya sikap profesional, adil, dan terhormat. Profesionalitas memiliki hubungan erat dengan elastis menerima setiap argumen orang lain sehingga tidak mengecewakan pembicara dan menganggap pendengar naif atau kurang dewasa.

Seseorang layak dianggap cerdas dan terpandang di mata orang lain sebab lunak mempertimbangkan segala hal dengan semestinya, tanpa cepat-cepat memutuskan satu konsekuensi atas topik pembicaraan yang memihak. Frasa tersebut patut digunakan oleh siapapun, terutama pemimpin sebagai respon yang bijak.

Semisal dalam situasi rapat kerja, ada klien mengungkapkan ide atau gagasan yang kurang menarik dan proporsional, anggaplah itu sebagai bibit unggul yang mungkin dapat berguna di pertemuan selanjutnya atau lain waktu. 

Pemimpin tidak berhak menolak mentah-mentah usulan anggotanya karena ia adalah penengah dan penegak keadilan "harus sama rata tanpa melihat-lihat". Bagaimanapun, para bawahannya telah berusaha semaksimal mungkin menjalankan komitmen dan prosedur sesuai ketentuan.

            "Argumen anda pasti berguna di lain waktu jadi saya terima"

Ada pengalaman bernilai yang diperoleh penulis dari mata kuliah Personality Development, sebut pengembangan potensi kepribadian, yang diampu oleh Dr. Like Raskova Oktaberlina. Beliau adalah seorang dosen di kampus UIN Maliki Malang yang mempunyai banyak keterampilan, seperti bagaimana memadukan gaya pakaian yang modis saat menghadiri acara formal atau non-formal, mendesain publik speaking yang menyenangkan dan menghipnotis pendengar. 

Selain itu, dosen nyentrik ini sering mengisi seminar ke-pendidikan dan menjadi pembawa acara/ MC resmi baik tingkat nasional dan internasional. Tidak sedikit tenaga pengajar di kampus memuji beliau sebagai dosen yang cerdas dan penuh kreativitas.

Menurutnya, semua itu diawali dari hal yang sederhana, yakni banyak mendengar dan membuka tangan. Tak bisa disangkal terkadang ide kreatif, unik, dan inspiratif muncul dari pikiran orang lain yang di lain waktu menyumbang keuntungan. 

Bukankah orang cerdas seperti Bill Gates tidak sukar membuka telinga dan tangan dari atau untuk siapa saja? Hal itu menjadi dasar kuat mengapa perusahaan perangkat lunak Microsoft tetap eksis hingga kini dan merevolusi komputer menjadi perangkat canggih dan efisien. Semua itu diawali dari frasa "pendapat anda pasti berguna.  Mungkin tidak sekarang, tetapi nanti".

            "Saya yakin bisa melakukan ini dengan baik"

Percaya diri mampu melaksanakan tugas dengan baik adalah cara hipnotis terbaik untuk meyakinkan seseorang akan kemampuan kita. Orang cerdas tidak butuh frasa "sebentar" tetapi "laksanakan". Orang cerdas tidak butuh "mencoba" tetapi "mencari".  

Mengucapkan kata "sebentar" terkesan mengulur waktu. Seseorang mudah menilai bahwa anda tidak ada usaha keras untuk merampungkan tugas secara segera. Sementara, kata "mencoba" seolah menggambarkan keseluruhan kalimat yang diungkapkan terkesan kurang percaya diri dan tentatif yang membuat orang lain ragu dan bertanya tanya. Orang cerdas selalu mencari cara alternatif yang efektif dan efisien.

            "Menghindari Ucapan Biasanya"

Tak disangka, kata "biasanya begini" mengindikasikan bahwa seseorang seolah tidak memiliki kemampuan mengembangkan ide segar dan inovatif. Perubahan arus teknologi dan multifungsinya yang canggih menjadi alasan kuat mengapa seseorang perlu merombak hal-hal konvensional menjadi terbarukan.

Perkataan ini akan membuat orang lain bimbang dan bertanya-tanya bahwa kredibilitas dan potensi yang kamu miliki barangkali tidak bisa diandalkan. Hal ini berlainan dengan orang cerdas, di mana mereka selalu berusaha semaksimal mungkin mengembangkan kredibilitas dan potensinya serta bersaing dengan rekan kerja secara sehat.

Menilai apakah orang itu cerdas atau tidak bukan hanya dilihat dari keuletan, kerajinan, kerapian, dan pemikiran yang luas melainkan dari hal yang sangat sederhana: bagaimana cara mereka mengutarakan frasa atau kalimat yang komunikatif, aktif, dan berdampak pada semua lawan bicara. Bagaimanapun, menjadi orang cerdas adalah harapan besar semua orang. 

Terlepas dari itu semua, cerdas yang sebenarnya adalah cerdas dalam berpikir, mengontrol emosi, dan mengolah hati sehingga sepatah-kata yang keluar dari mulut atau semua perbuatannya menghasilkan keputusan dan gagasan yang bijak dan cerminan perilaku yang bisa ditiru.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun