Ada baiknya, suami dan istri perlu berdiskusi dan mengobrol barangkali ada satu hal yang dapat menciptakan rasa saling mengerti. Sesuatu yang dibicarakan dengan baik-baik, pasti mendapatkan hasil yang baik. Suami mungkin bisa memahamkan istrinya bahwa ia butuh menjalankan hobinya untuk menyegarkan tubu dan menyenangkan hatinya. Istri juga bisa menjelaskan keluh kesahnya mengurus rumah. Dengan begitu, keadilan dalam berumah tangga bisa ditegakkan.
Kita bisa mencontoh polarisasi rumah tangga di luar negeri. Bagaimana cara mereka menyelesaikan perbedaan keinginan. Mereka biasanya mengobrol dan berdiskusi bahkan sampai tukar pikiran mengenai hobi masing-masing. Terciptanya ini karena ada komitmen dan perjanjian damai antara suami dan istri. Â
Bahwa hobi suami, sebagai kebutuhan sekunder, berbanding lurus dengan tupoksinya memenuhi kebutuhan rumah tangga. Sebaliknya, istri boleh leluasa menjalankan hobinya setelah terpenuhi menyelesaikan pekerjaan rumah dan mengurus anak. Sehingga, tak ada masalah yang menyelinap dan berpotensi merenggangkan hubungan dua penghuni rumah ini.
Ketika suami istri dapat saling mengerti dan memahami mengenai peranannya masing-masing, dipastikan kehidupan rumah tangga bakal langgeng. Kelanggengan dapat tercipta tatkala ada keseimbangan dan keserasian antara peran suami dan istri.Â
Di kampung saya, banyak para suami yang hobinya mengoleksi burung, bermain bola, atau nge-game. Dalam praktiknya, mereka biasanya menghabiskan waktu sampai berjam-jam. Anehnya para istri tidak ada yang spontan meminta pulang karena marah atau jengkel.Â
Usut punya usut, suami-suami ini cukup cerdas dan pandai, setelah mereka menyelesaikan tugas mencari nafkah, mereka melobby istri dengan memberikan uang bonus atau hal-hal surprise supaya dibolehkan menjalani hobinya.
Menurut petuah di desa saya, sebut Pak Kodir, beliau mengungkapkan bahwa istri sangat mudah dilunakkan apabila semua pekerjaan rumahnya terbayar dengan cuan nafkah yang masuk akal. Kalau masih berkutat pada finansial yang belum cukup, sebaiknya jangan mengutamakan hobi dan lain sebagainya, sebab hal itu dapat merusak hubungan suami istri.Â
Wajar istri marah dan kemudian bertindak radikal, oleh karena sang suami tidak begitu memperhatikan dan malah mengutamakan hobi dan kesenangannya. Ada kalanya, suami memanfaatkan waktu semaksimal mungkin untuk mengumpulkan uang dengan jumlah yang banyak agar hobi dan kesenangannya tidak was-was dan direstui istri  karena berhasil menyogok pintu hatinya.
    Â
Mau mencoba? silahkan
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H