Jadi Lebih Paham "Cinta" dari Film "Crash Landing on You"

            Jadi Lebih Paham Keseriusan Cinta dari Film Crash Landing on You  

            Seberapa cinta kamu pada pasanganmu? Adakah takaran cinta yang pas? Kalau ada, itu bukan sebuah cinta. Itu hanya perasaan kagum belaka. Pasalnya, cinta diciptakan dari variasi rasa: suka cita, riang, bahagia, senang, gembira, luka, duka, dan derita. Dalam buku cinta, mereka adalah deretan bab-bab yang tak bisa dipisahkan sehingga membentuk kesimpulan saling mengerti dan melengkapi. Itulah sebuah cinta. Sebuah buku yang terus terbaca dan tertulis oleh pengagumnya yang sukar mati.  

            Meski peringatan Hari Film Nasional telah usai, tak ada selesainya jika hendak mengulas pelajaran berharga dan pesan moral dalam film. Itu tetap menjadi sesuatu yang menarik untuk dilakukan. Pasalnya, selain pesan moral dapat diperoleh melalui orang bersahaja dan pelajaran berharga dari bangku sekolah, hal itu juga bisa didapat melalui bentuk film. Sebagian orang barangkali menilai bahwa "film" hanya berkaitan erat dengan karangan kreatif atau cerita imajinatif. Kalau boleh, saya dengan tegas menampik definisi itu. Kalau menengok lebih jauh, justru dalam film, kita ditawarkan dengan pengetahuan baru, pola variatif, dan dimensi yang unik. Dapat disimpulkan, film adalah karya seni dengan pandangan baru yang mencoba menggambarkan sebuah "kebenaran absolut" melalui adegan-adegan yang khas. 

Penulis membuktikan dalih  itu dengan  film-film Korea. Terdengar aneh, tapi itu berpengaruh. Penulis telah menonton film tersebut dan kemudian merealisasikannya dan terbukti sangat bernilai, seperti dalam cara berpikir, berbicara, dan berperilaku. Selain berpengaruh dan bernilai, drama Korea juga digemari kaum millenial. Tak tahu mengapa film Korea begitu diminati. Yang Pasti, film dari Macan asia timur ini memang menarik untuk dipirsa karena model alurnya yang sukar ditebak. Belum lagi, aktor dan aktris ganteng serta konsep penokohan yang khas  menambah keseruan dan kecanduan bagi penggemarnya. Itulah film Korea, ia selalu berbeda dari film-film lain.  

            Crash Landing on You adalah salah satu film Korea yang sukses membuat baper para penonton dan penggemarnya. Film ini tayang di laman Netflix dan tvN (chanel tv harian warga Korea Selatan) dengan total 16 episode pada 14 Desember 2019. Crash Landing on You menjadi salah satu drama korea romance terpopuler dan banyak diminati kalangan remaja awal 2020. CLOY, singkatnya, dinobatkan sebagai film dengan rating tertinggi yang pernah tayang di tvN sekaligus film paling banyak ditonton warga Korea Selatan. Film CLOY yang ditulis oleh Park Ji-eun diambil dari kisah nyata yang kemudian disutradarai Lee Jeong-hyo. 

            Secara singkat, CLOY mengisahkan tragedi "cinta" yang dialami dua pasangan pria dan wanita yang beda negara. Hubungan mereka harus menuai kerumitan lantaran ideologi, budaya, dan adat istiadat yang berlainan. Sang pria merupakan kapten (Ri Jeong-Hyeok)  dan anak petinggi militer Korea Utara. Sedangkan, pasangannya (Yoon Se-ri) adalah pebisnis dan anak konglomerat dari negara Korea Selatan. Kedua negara itu memiliki corak ideologi yang berbeda. Negara Korea Utara kental dengan ideologi Komunisme. Sementara, Korea Selatan kental dengan ideologi liberalisme. Namun, perbedaan itu lantas tidak membuat cinta mereka kandas. Di akhir film itu, mereka justru dipertemukan dalam momen penuh kebahagian (happy ending).  Ini menunjukkan bahwa cinta mereka adalah tulus saling mempercayakan dan memperjuangkan.

Kisah mereka dimulai ketika Yoon Se-ri tak sengaja tersangkut di pohon kawasan korea Utara akibat cuaca buruk saat melakukan paralayang. Saat itulah mereka dipertemukan hingga perasaan cinta di antara mereka tumbuh.

            Pembuktian Cinta  

            Setelah mengamati kisah cinta Ri Jeong-Hyeok dan Yoon Se-ri dalam serial film Crash Landing on You, saya menyimpulkan bahwa cinta bukan sekedar kata romantis, janji manis, dan bahkan tindakan baper. Meski dalam soal cinta kerap diawali dengan hal itu, tetapi mekanisme cinta menolak dengan menyatakan "Bukti". Bukti keterbukaan (kejujuran) dari pasangan. Bukti pengorbanan (perjuangan) dari pasangan.

Sebagian orang mungkin tidak menyadari ketika berhubungan cinta (berpacaran) ada kebohongan yang ditutupi, seperti karakter, sikap, dan perilaku. Kebohongan itu biasanya dilakukan karena dua alasan. Pertama, tidak ingin mengecewakan. Kedua, tidak ingin berakhir di tengah jalan. Dua unsur itu barangkali positif sebagai upaya beretika dan menjaga keharmonisan dalam hubungan. Namun, itu sangat beresiko dan harus benar-benar dipertimbangkan ketika pada jenjang menikah.

Terbuka pada pasangan mengenai kelebihan dan kekurangan sebelum memutuskan ke jenjang pelaminan tentu sangat penting untuk mengukur seberapa cocok pasangan. Hal itu dapat mendukung penyesuaian diri terhadap pasangan. Pasalnya, permasalahan seperti ini tidak hanya berlaku saat proses menjelang nikah tetapi juga setelah menikah. Setelah berumah tangga, Pasangan bisa saja berperilaku tidak sesuai dengan saat seperti berhubungan atau berpacaran sehingga sangat mungkin karakter, sikap, dan perilaku asli menyembul. Hal itu tentu berbahaya sebab ketidakjujuran dapat memicu pertengkaran hebat hingga akhirnya berpisah. Tidak sedikit pasangan memilih pisah ranjang akibat perkara "telah dibohongi".