Mohon tunggu...
Muhammad Irham Maulana
Muhammad Irham Maulana Mohon Tunggu... Mahasiswa - Hidup Untuk Menulis dan Menulis untuk Menghidupkan. Pascasarjana Universitas Negeri Yogyakarta

Jangan biarkan kata-kata bersarang di kepala. Biarkan ia menyelinap ke dalam kertas dan berkelana di halamannya.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi: Biografi Dosa

1 Maret 2022   05:44 Diperbarui: 1 Maret 2022   05:49 375
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
this photo taken from Ekonomi Islam UNIDA-Gontor

Biografi Dosa

Tahukah kamu, perkenalkan

Namaku adalah dosa

Aku adalah sebuah bentuk imbalan dari sebuah kejahatan  

Dari segundik debu yang telah hidup miliaran tahun

Aku diciptakan tuhan karena kuasanya

Tetapi, aku ditugaskan demikian

Adalah karena ada pelaku yang mempermainkanku

Aku pernah membuat adam jatuh dari langit

Ya! Karena sahabatku adalah setan dan iblis

Orang-orang berusaha menjauhiku

Dengan segala amal kebajikan

Tetapi aku dapat menghancurkan tumpukan gunung

Dan lautan luas hingga mata tak terpandang

Dulu Nabi, rosul, dan para kekasih tuhan sangat membenciku

Hingga aku hidup seorang diri dalam kegelapan yang panjang

Namun, Akhir-akhir ini aku berteman dengan keturunan adam

Padahal aku sangat enggan berteman dengan mereka

Mereka adalah sampah bagiku

Anehnya, Saat ini mereka justru mendekatiku

Menganggapku sebagai sahabat sejati

Dari mata-mata yang suka melihat kesukaanku

Dari telinga-telinga yang suka aku dengar

Dari mulut-mulut yang suka aku ucapkan

Dari tangan-tangan yang suka aku gerakkan

Dan Kaki-kaki yang suka aku jalankan

Saat ini aku sangat berdendang riang

Pada siang, sore, malam hingga pagi tiba

Aku punya banyak teman dan daftar tahi lalat

Teman-temanku adalah diantara mereka

Yang biasanya menggombali tuhan dengan sepatah kata

Menyembunyikan muka mereka dari semut yang tidak berdaya

Yang pandai bersilat lidah enggan bersilat gatot kaca

Dan masih banyak lagi

Asal kau tahu dari daftar sekian banyak teman

Aku sebenarnya tidak menginginkan sama sekali mereka

Mereka yang menginginkan ku

Mereka pula yang menjadikanku rumah dalam keluarga

Aku berharap tuhan yang menjadikanku sahabat sejati

Bukan mereka, oh bukan mereka!

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun