Mohon tunggu...
Muhammad Irham Maulana
Muhammad Irham Maulana Mohon Tunggu... Mahasiswa - Hidup Untuk Menulis dan Menulis untuk Menghidupkan. Pascasarjana Universitas Negeri Yogyakarta

Jangan biarkan kata-kata bersarang di kepala. Biarkan ia menyelinap ke dalam kertas dan berkelana di halamannya.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Katanya Buku

20 Juni 2020   13:26 Diperbarui: 20 Juni 2020   13:21 41
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

             

Aku adalah rumah dengan perabot lengkap

atap, dapur, ruang-ruang dan jendela

Di dapur aku memiliki resep kata kata

Di atap aku memamerkan bentuk dan rupa

Di ruang-ruang aku dijadikan renungan

Di jendela aku dibuka untuk bisa melihat dan bercengkrama

Aku menghargai siapapun yang membawaku

Aku menyukai siapapun yang membacaku

Aku tidak memiliki hak pilih milik

Bahkan aku tak pernah berurusan, entah dia

Pembohong, pemikir, penjilat moral, pemanfaat.

Selama aku masih ada, aku bisa menceritakanmu

Sejuta tahun ke belakang dan ke  depan.

Malang 21 juni 2020

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun