Mohon tunggu...
M. Irham Jauhari
M. Irham Jauhari Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

Pendiri Terapifobia.com

Selanjutnya

Tutup

Seni Pilihan

Biarkan Gagasan yang Memilih Kita

27 Juni 2023   11:11 Diperbarui: 27 Juni 2023   13:29 128
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Biarkan Gagasan yang Memilih Kita by M Irham Jauhari, Foto oleh Andrea Piacquadio dari Pexels.com

Terlalu banyak gagasan adalah distraksi yang sebenarnya.

Terlalu banyak gagasan menciptakan sebuah ilusi kecerdasan yang justru mengambat tindakan dan menunda proses kreatif.

Dalam perjalanan hidup, ide-ide memang memiliki peran yang penting. Namun, seiring bertambahnya usia, kita mulai menyadari bahwa ide saja tidak cukup, apa yang kita lakukan dengan ide itulah yang penting. 

Dalam kehidupan yang penuh dengan gagasan dan pemikiran, terkadang kita terjebak dalam kebingungan yang menghambat langkah-langkah nyata. 

Seperti halnya berdiri di persimpangan jalan yang dipenuhi dengan banyak jalur yang menjanjikan, kita terlalu terpaku pada banyak gagasan brilian yang memenuhi pikiran. Namun, jika tidak ada tindakan yang diambil, ide-ide tersebut hanya menjadi sekadar khayalan yang terperangkap dalam pikiran. 

Kadang-kadang, keberlimpahan ide dapat menjadi beban. Pikiran yang dipenuhi dengan begitu banyak ide brilian dapat membuat kita terjebak dalam kebuntuan analisis. 

Kita menjadi terlalu fokus pada pemikiran bahwa kita adalah orang yang cerdas. Namun, pada kenyataannya, ide-ide tersebut hanya menjadi hambatan bagi kita untuk menentukan arah yang sebenarnya harus kita ambil.

Ide yang berlimpah membuat kita bingung karena kita tidak dapat melihat dengan jelas jalur yang seharusnya kita tempuh. Kita terjebak dalam ilusi bahwa kecerdasan kita dapat mengatasi segala hal. 

Namun, setiap hal memiliki dua sisi. Seperti pisau yang memiliki dua mata, begitu pula dengan ide-ide tersebut.

Namun, semuanya tergantung pada bagaimana kita memaknainya. Terlalu banyak gagasan adalah proses membaca dan memaknai segala hal yang datang kepada kita.

Tidak ada yang istimewa jika kita selalu melihat dari sisi negatif dan bersikap apatis. Namun, segala hal menjadi luar biasa, megah, dan mewah jika kita selalu menghargai apa pun yang terjadi.

Sayangnya, semakin banyak pilihan, semakin sulit bagi kita untuk memilih. Paradoks pilihan. 

Bisakah kita tidak perlu memaksakan diri untuk memilih. Sebaliknya, coba kita berpikir secara berbeda. Bisakah ide-ide yang memilih kita?

Alih-alih terjebak paradoks pilihan. Kita dapat membiarkan ide-ide memilih kita. Dalam arti, kita bisa mengasah kemampuan kita untuk jeli melihat potensi. Membaca peluang yang paling masuk akal. 

Dengan sikap terbuka dan fleksibel, kita dapat mengikuti aliran pikiran dan membiarkan ide-ide yang relevan memilih kita. Membuang dulu pikiran yang muluk-muluk dan memulai dari apa yang bisa kita kerjakan dan apa yang ingin kita kerjakan untuk sepanjang hidup kita.

Jadi, daripada terpaku pada terlalu banyak ide yang membingungkan kita, kita bisa pilih alternatif untuk membiarkan pemikiran kita mengalir secara bebas. 

Membiarkan ide-ide memilih kita secara alami. Dengan cara ini, hidup kita mungkin lebih terasa bermakna. Kata kuncinya adalah berpikir jernih dalam memahami apa yang benar-benar kita inginkan.

Terlalu banyak gagasan sebenarnya bukti bahwa kita telah membaca dan memaknai pengalaman-pengalaman kita. Setelah itu mengambil tindakan nyata sekecil apapun yang membawa kita ke arah yang lebih baik. Hal ini melepaskan kita dari jeratan kebingungan atas ilusi kecerdasan.

*
M Irham Jauhari, Penulis Merdeka dari Fobia
"Biarkan ide-ide yang memilih kita."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Seni Selengkapnya
Lihat Seni Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun