Mohon tunggu...
M. Irham Jauhari
M. Irham Jauhari Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

Pendiri Terapifobia.com

Selanjutnya

Tutup

Book Pilihan

Membaca Buku "Minimalis", Membuka Lembar Hidup Baru

27 Juni 2023   09:56 Diperbarui: 27 Juni 2023   10:09 331
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Membuka Lembar Baru oleh M Irham Jauhari, Foto oleh Monstera dari Pexels.com

Ketika membaca sebuah buku, kita sejatinya melemparkan diri kita pada pengalaman mental orang lain. Kemudian secara bawah sadar menyimpan pemaknaan terhadap buku tersebut ke dalam diri kita.

Membaca buku-buku seperti Sebuah Seni untuk Bersikap Bodo Amat, Whatever You Think - Think the Opposite, Seni Hidup Minimalis, memberi sudut pandang bahwa dalam hidup yang sehari-hari kita jalani ternyata banyak pemahaman yang kita lewatkan begitu saja.

Membaca buku membuat kita belajar banyak hal yang merupakan pengalaman hidup sang penulis. Butuh waktu bertahun-tahun untuk sampai pada pemahaman yang mempermudah hidup orang banyak. Semua itu tersaji dalam lembaran-lembaran buku.

Masalahnya, seberapa cepat sebuah bacaan memperbaiki hidup kita?  Cepat lambatnya perubahan dalam hidup kita tidak serta merta dipengaruhi oleh sebuah buku.

Seberapa besar pengetahuan itu mampu membuat kita melakukan sesuatu. Seberapa cepat kita memutuskan untuk melakukan hal-hal yang sesuai dengan sudut pandang yang baru. Apakah realita yang menghalangi untuk personal growth bisa kita atasi dengan baik. 

Buku, lagi-lagi hanya sebatas teropong untuk melihat masa lalu. Sebuah buku hadir untuk menjawab persoalan dari zaman ketika buku itu dilahirkan. Sedangkan problematika zaman terkini terkadang berbeda seratus delapan puluh derajat dari zaman ketika sebuah buku diterbitkan.

Memang benar bahwa perubahan dalam hidup tidaklah langsung terjadi begitu saja hanya karena membaca sebuah buku. Meskipun buku dapat memberikan pengetahuan dan sudut pandang baru, keputusan dan tindakan nyata masih tergantung pada individu yang membaca. Seberapa besar pengetahuan yang dimiliki seseorang dapat mempengaruhi tindakan yang diambil, namun faktor-faktor lain seperti kondisi kehidupan, lingkungan, dan realita sekitar juga berperan dalam memengaruhi keputusan dan tindakan tersebut.

Buku, meskipun merupakan teropong untuk melihat masa lalu, tetapi selalu memiliki nilai-nilai yang selalu relevan sepanjang zaman.

Meskipun problematika zaman terkini dapat berbeda secara signifikan dengan zaman ketika sebuah buku diterbitkan, buku-buku tersebut masih dapat memberikan wawasan, inspirasi, dan pemikiran yang dapat diterapkan dengan kreatifitas dalam konteks masa kini. Buku-buku tersebut dapat menjadi sumber ide, refleksi, dan pemecahan masalah yang relevan dengan kondisi dan tantangan saat ini.

Yang terpenting adalah bagaimana kita menggunakan pengetahuan yang didapatkan dari buku-buku tersebut. Bagaimana kita memadukan pemikiran lama dengan realitas baru, dan bagaimana kita menyesuaikan sudut pandang baru dengan perubahan zaman. Membaca buku adalah langkah awal, tetapi mengambil tindakan nyata berdasarkan pengetahuan yang diperoleh adalah kunci untuk mencapai perubahan dan pertumbuhan yang kita inginkan dalam hidup.

*

M. Irham Jauhari, Penulis Merdeka dari Fobia

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Book Selengkapnya
Lihat Book Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun