Jiwamu merindukan jalan sunyi
Sebelum kamu benar-benar terkenal, ada baiknya kamu nikmati saja ke-tidak-terkenalan-mu.
Tidak terkenal itu bebas.Â
Tidak ada yang memperhatikan.Â
Kamu punya banyak waktu untuk bergonta-ganti gaya, merdeka.
Kamu benar-benar bebas memilih apa yang akan kamu buat.Â
Kamu bebas merdeka berkarya apa saja. Suka-suka.Â
Tidak terkenal membuat beban pikiran menjadi ringan.Â
Tidak perlu memikirkan pendapat orang-orang.
Tidak perlu klarifikasi jika karya kamu kontroversial sekalipun.Â
Jika karyamu buruk dan salah segala-galanya.Â
Tidak akan muncul berita di koran, tv, apalagi sosmed.
Apalagi sampai viral.Â
Orang tidak akan peduli.
Tidak terkenal membuatmu bisa bebas berkarya, tanpa memikirkan selera pasar.Â
Tidak perlu pusing memikirkan kritikan.Â
Tidak ada yang peduli jika kamu membuat kesalahan.Â
Ingat tujuanmu berkarya?
Untuk bersenang-senang.
Terkenal itu bonus. Terkenal itu momen sesaat.Â
"Setelah pesta berakhir..." Yang terpenting adalah kamu bahagia.
Bahagia dengan karyamu, dengan hidupmu.
Setidaknya merasa sedikit berguna.
Menjadi manusia yang manfaat untuk secuil dunia.
Dari proses kreatifmu,
Kamu  memang punya dorongan yang kuat untuk berkarya.Â
Kamu berkarya untuk bersenang-senang.
Bukan untuk mengejar pamor dan sorotan kamera.Â
Di ujung perjalanan, setidaknya kamu tidak menyesal karena menelantarkan bakat dan panggilan jiwamu.
Semoga engkau mengerti.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H