Mohon tunggu...
M. Irham Jauhari
M. Irham Jauhari Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

Pendiri Terapifobia.com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Intensitas Pikiran dan Kecepatan Waktu yang Kita Rasakan

14 Juni 2023   09:49 Diperbarui: 14 Juni 2023   09:53 168
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto oleh Andrea Piacquadio dari Pexels.com 

Ketika kita terlibat dalam aktivitas yang membutuhkan konsentrasi tinggi atau ketika pikiran kita terobsesi dengan sesuatu, waktu cenderung terasa berjalan lebih cepat. 

Kita menjadi terfokus sepenuhnya pada tugas atau kejadian yang sedang kita alami, sehingga kehilangan kesadaran terhadap waktu. 

Sebaliknya, saat kita dalam keadaan santai atau tidak memiliki kegiatan yang menarik perhatian, waktu terasa berjalan lebih lambat karena kita lebih peka terhadap perjalanan waktu. 

Intensitas pikiran memainkan peran penting dalam persepsi waktu, mempengaruhi bagaimana kita merasakan dan mengalami perjalanan waktu secara subjektif.

Ada kalanya sesuatu yang dikira butuh waktu lama. Setelah dijalani eh ternyata cuma butuh waktu sebentar.

Dalam perjalanan hidup kita, kita seringkali menghadapi situasi di mana kita mengira bahwa suatu hal akan membutuhkan waktu yang lama dan berat. Namun, dengan kejutan yang tak terduga, kita kadang-kadang menemukan bahwa apa yang tampak seperti proses yang lambat sebenarnya berlangsung sangat cepat. 

Fenomena ini menunjukkan kepada kita bahwa persepsi kita tentang waktu dapat sangat relatif dan terkadang menipu kita.

Persepsi kita tentang waktu...

Persepsi waktu adalah fenomena subjektif yang dipengaruhi oleh berbagai faktor, seperti tingkat keterlibatan kita dalam suatu kegiatan, antusiasme kita terhadap suatu hal, atau tekanan yang kita rasakan. 

Ketika kita sangat fokus dan terlibat dalam sesuatu yang menarik minat kita, waktu cenderung terasa berjalan lebih cepat. Sebaliknya, ketika kita merasa bosan atau tidak tertarik, waktu dapat terasa berjalan sangat lambat.

Faktor Psikologis berpengaruh besar...

Ketika kita terlibat secara emosional dalam suatu kegiatan atau proses, pikiran kita teralihkan dari perasaan waktu. 

Misalnya, ketika kita menantikan sesuatu dengan penuh kegembiraan, seperti liburan atau pertemuan dengan seseorang yang kita kagumi, waktu cenderung terasa berlalu dengan cepat. 

Hal ini disebabkan oleh fokus kita pada perasaan positif yang mengisi pikiran kita, dan akibatnya, persepsi kita tentang waktu terdistorsi.

Ketika kita sibuk dengan tugas-tugas yang membutuhkan konsentrasi tinggi, waktu dapat terasa berjalan lebih cepat. 

Fokus kita pada tugas-tugas tersebut mengurangi kesadaran kita terhadap waktu dan menghasilkan pengalaman yang disebut "mengalir dalam keadaan aliran". 

Dalam kondisi ini, kita merasa terlibat sepenuhnya dalam apa yang kita lakukan, dan waktu cenderung berlalu tanpa kita sadari.

Ketika kita tidak tahu berapa lama suatu proses atau kegiatan akan berlangsung, waktu terasa berjalan lebih lambat. Ini dapat terjadi ketika kita menunggu sesuatu yang tidak pasti atau ketika kita berada dalam situasi yang menekan. 

Ketidakpastian menciptakan kecemasan dan membuat kita lebih sadar akan setiap detik yang berlalu.

Contoh nyata dalam keseharian kita...

Ketika kita merencanakan perjalanan liburan yang sangat ditunggu-tunggu, tampaknya waktu berjalan sangat lambat. Hari-hari terasa seperti berjam-jam dan minggu-minggu terasa seperti berbulan-bulan. 

Namun, ketika saatnya tiba, perjalanan itu berlangsung dengan cepat dan kita sering berharap waktu berhenti.

Saat kita terlibat dalam proses kreatif, seperti menulis, melukis, atau membuat musik, waktu cenderung berlalu dengan cepat. Kita bisa larut dalam ekspresi diri dan pengalaman tersebut tampaknya berakhir terlalu cepat. 

Hal yang sama berlaku ketika kita belajar sesuatu yang menarik minat kita. Saat kita terlibat sepenuhnya dalam mempelajari topik yang kita sukai, waktu terasa berjalan lebih cepat.

Ketika kita menghadapi situasi yang membuat tertekan secara psikologis, seperti menunggu hasil tes medis atau wawancara penting, waktu seringkali terasa berjalan sangat lambat. 

Kekhawatiran dan kecemasan menciptakan keadaan yang tampaknya memanjangkan setiap detik yang berlalu.

Saat kita menyadari bahwa waktu bisa berlalu dengan cepat, penting untuk menghargai setiap momen yang kita miliki sekarang. Jangan menunda kebahagiaan atau pengalaman penting dengan alasan bahwa "akan ada waktu nanti". Manfaatkan waktu dengan bijaksana dan nikmati momen sekarang.

Ketika kita terlibat dalam kegiatan yang menciptakan rasa keterlibatan dan antusiasme, waktu berlalu dengan cepat. Oleh karena itu, penting untuk mengejar apa yang kita cintai dan menemukan hasrat kita dalam hidup. 

Dengan melakukan hal-hal yang kita sukai, kita dapat menciptakan pengalaman hidup yang berarti dan memperkaya.

Ketika kita merasa waktu berjalan sangat lambat karena kecemasan, penting untuk mengembangkan strategi pengelolaan stres. Berlatihlah teknik relaksasi, refleksi diri, atau mencari dukungan dari orang terdekat untuk membantu mengurangi kecemasan dan mengalihkan perhatian dari perasaan waktu yang melambat.

Menarik benang merah...

Persepsi kita tentang waktu dapat sangat relatif, dan seringkali kita terkejut saat proses yang tampak lambat ternyata berlangsung dengan cepat. 

Pengalaman ini mengajarkan kita untuk menghargai setiap momen, mengejar hasrat kita, dan belajar mengelola kecemasan. 

Dengan memahami kejutan waktu, kita dapat mengembangkan kualitas hidup yang lebih baik dan menghargai setiap detik yang kita miliki.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun