Gaya hidup minimalis? Sedikit barang, berkarya kreatif, hidup bahagia.Â
Gaya hidup minimalis terdengar keren. Orang-orang jadi heboh. Lebih keren lagi ketika dipopulerkan oleh orang Barat. Padahal, kalau kita mau jujur, sebagian besar orang Indonesia ya hidup dengan gaya hidup minimalis. Tidak punya banyak barang, karena memang, masih di bawah garis kemiskinan.
Hidup dengan berkarya kreatif? Orang Indonesia kurang kreatif apa? Entah kenapa gaya hidup minimalis erat kaitannya dengan menjadi modern. Tetapi kembali lagi, orang Indonesia sudah melakukan gaya hidup minimalis sejak dahulu kala.
Bedanya, dulu tidak ada istilah gaya hidup minimalis. Orang Indonesia menyebutnya hidup sederhana, apa adanya, GAK NEKO-NEKO.
Konsepnya saya kira sama saja. Hanya karena tidak ditulis, digembar-gemborkan dan tidak wah pada masanya. Konsep hidup sederhana menjadi terasa asing karena orang-orang lebih suka istilah baru yang keren. Padahal intinya sama saja. Cuma beda istilah.
Konsep Hidup Minimalis
Gaya hidup minimalis telah menjadi sebuah fenomena populer dalam beberapa tahun terakhir. Gaya hidup minimalis pada dasarnya merupakan pendekatan untuk mengurangi kelebihan barang, menyederhanakan pola konsumsi, dan menghargai hal-hal yang benar-benar penting dalam hidup.
Gaya hidup minimalis mengajarkan untuk hidup sederhana.
Hal ini tidak hanya berlaku bagi mereka yang memiliki keterbatasan ekonomi, tetapi juga bagi siapa saja yang menyadari bahwa kebahagiaan dan kepuasan tidak selalu bergantung pada kepemilikan barang-barang material.Â
Dengan meminimalisir keberadaan barang-barang yang tidak penting, kita dapat fokus pada apa yang benar-benar penting dan berarti dalam hidup kita, seperti hubungan sosial, pengembangan diri, dan pengalaman hidup.