Mohon tunggu...
M. Irham Jauhari
M. Irham Jauhari Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

Pendiri Terapifobia.com

Selanjutnya

Tutup

Hobby

Akibat Tidak Fokus Membangun Satu Blog

10 Mei 2023   12:22 Diperbarui: 10 Mei 2023   19:57 255
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto oleh Pixabay (pexels.com).

Ada masa ketika sekian lama saya menelantarkan blog-blog saya. Saya iseng melihat statistik blog Kuegenee. Saya terkejut. Rasanya sungguh luar biasa. Hanya karena ada komentar! Sebuah komentar pembaca yang berterima kasih. Karena, (katanya) artikel Ketika Kamu Merasa Sangat Kecewa Kepada Seseorang Atau Suatu Keadaan' telah memberikan semangat baginya. 

Pada detik itu saya merasa bahwa apa yang telah saya lakukan selama ngeblog ternyata ada manfaatnya. Setelah komentar demi komentar berdatangan, saya kembali semangat ngeblog. Ditambah, artikel itu dibaca lebih dari 70rb kali. Saya senang sekali. Sekali lagi, semangat saya ngeblog semakin subur.  

Blogging memang hobi saya. Meski sering malas posting dan gak sabaran. Terasa ada yang kurang, kalau tidak sempat ngeblog. Walau belum pernah cuan, dunia blogging tetap menarik buat saya. Sebagai pemula, tentu saja saya belajar cara menghasilkan uang dari ngeblog. Dimana benang merahnya adalah membuat blog yang banyak pembaca. Hal itu tentu saja tidak mudah. Ada serangkaian langkah yang sudah menjadi rumus umum. Tulisan harus menarik, bermutu dan bermanfaat. 

Baca juga: Otak-Atik Tema Blog

Kesalahan saya, terobsesi dengan nama domain yang kece badai, keren dan mentereng. Ketika bosan dengan sebuah domain blog. Saya berganti platform dengan nama blog baru. Semangat di awal, kemudian tidak konsisten dalam membangun blog. Seperti tupai, loncat sana loncat sini. Hanya berakhir lelah karena tidak fokus membangun satu blog.

Saya menyesal blog bertebaran...

Awalnya semangat nge-Blogspot. Belum belajar banyak sudah kepincut WordPress. Akhirnya membangun blog Kuegenee di Wordpress. Belum menghasilkan apa-apa, lalu belajar tentang hosting, kemudian kepincut bikin web di registrar. Akhirnya belajar mendirikan website dengan domain Dotcom di Niagahoster.

Ketika belajar mandiri mendirikan web dengan domain dan hosting berbayar. Saya selalu kepincut untuk membuat banyak blog. Akhirnya saya bikin banyak blog. Begitu terus perjalanan saya di dunia blogging. At the end of the day, saya lelah.

Satu penyesalan saya dalam ngeblog adalah membuat terlalu banyak blog. Dulu saya berpikir untuk eksperimen, mana nama domain yang hoki. Tetapi ternyata, pemikiran itu salah kaprah.

Andai saja saya fokus mengurus satu blog dari tahun 2011 sampai sekarang. Mungkin sekarang blog saya sudah menghasilkan. Tetapi, kenyataan berkata lain. Ya, sudahlah. Harus saya terima dengan lapang dada. Pelajaran berharga untuk blogger pemula, jangan ulangi kesalahan saya. Lebih baik mengurus satu domain, jika masih belajar. Jangan terlalu obsesi dan merasa hebat. 

Terburu-buru selalu tidak menghasilkan sesuatu yang benar-benar memuaskan.

Menurut saya, blog pribadi dengan niche yang umum, biasanya susah untuk mendapatkan uang dari iklan. Blog pribadi memang mudah dikelola, tapi tidak mudah untuk cuan. Biasanya monetisasinya dengan berjualan produk dan jasa, bukan dari iklan.  Maka dari iyu saya memutuskan untuk: migrasi blog pribadi ke Kompasiana

Alasan paling krusial kenapa saya migrasi blog pribadi ke Kompasiana adalah apreasiasi. Ketika kita membangun blog pribadi, butuh waktu yang cukup untuk kita terdeteksi di Google. Mungkin karena saya tidak sabaran dan tidak konsisten menulis. Akhirnya saya lebih banyak menulis untuk Kompasiana. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun