Pertanyaan menohok ini dilontarkan sahabat saya,
"Apa tujuan kamu dalam menulis di blog?"
Yap, tentu saja Google Adsense.
"Yakin?"
Saya terdiam, melirik muka-nya. Terlihat jelas dia mencoba menggembosi semangat saya.
"Yakinlah," begitu jawab saya, memantap-mantapkan jawaban.
"Tidak mudah!"
Saya mengangguk. Sembari melempar tatapan mata sedikit sombong.
***
Obrolan interview singkat dengan sahabat saya, sudah seperti meeting dengan klien. Sudah seperti pitching tender.  Saya jadi berpikir keras. Menggali lebih dalam. Apa yang sebenarnya saya inginkan dalam blogging.
Semakin dalam saya menyelami. Semakin mudah bagi saya untuk menemukan. Apa yang sebenarnya saya cari dengan blogging? Oalah, ternyata memang uang.Â
Memang Google Adsense-lah yang saya Google Adsense sungguh menggiurkan. Google Adsense sangat menggoda. Ke-lihatan-nya.
Pertanyaannya, apakah mungkin? Apakah niat ini sudah benar. Apakah saya telah membulatkan tekad pada hal yang tepat.
Pertanyaan demi pertanyaan melesat dalam pikiran. Membaca banyak referensi blogger senior. Google Adsense itu sungguh-sungguh tidak seperti ap yang saya bayangkan.
Bukan cuma soal blog, pengunjung, konten berkualitas, rajin posting dan tema yang bagus.
Memang, benar kata orang tua. Kesuksesan butuh perjuangan. Semakin berjuang. Semakin banyak belajar. Semakin banyak belajar, semakin merasa bodoh. Semakin merasa bodoh, harusnya tidak sembrono, apalagi sombong.
Bodoh kok bangga?
Google Adsense Bukan Satu-satunya Sumber Penghasilan Blogger
Nyatanya, banyak sumber-sumber penghasilan yang bisa mengalir dengan menjadi seorang blogger profesional.
Bukan cuma soal blog. Memang, Google Adsense-lah yang paling populer. Sayangnya, jika sedikit saja mau belajar, banyak jalan penghasilan selain Google Adsense. Kamu bisa pelajari di Bloggingmo.com, saya juga belajar dari sana.
Sebelum posting melewati angka seratus artikel, sebaiknya jangan diapply dulu. Kalau konten belum berkualitas dan masih semrawut di sana sini. Menulis belum konsisten, masih mager ngonten.
Mager ngonten itu pondasi awal kehancuran sebuah blog. Kalaupun blognya gratisan, tanpa domain yang berbayar. Blog kamu akan tenggelam, lama-lama hilang ditelan konten-konten berkualitas yang dibuat para blogger pemula yang tidak mager.
Penyebab Blogger Pemula Mager, Selain Karena Ditolak Google Adsense
Menulis konten yang terlalu utopia. Ingin sekali tembak langsung kena. Padahal pemula. Masih belum banyak jam terbang, juga jam tayang.
Menulis konten yang tidak sesuai minat. Berpengaruh besar terhadap produktivitas posting yang dihasilkan.Â
Seseorang yang berminat dalam sebuah topik. Akan tetap semangat, meskipun tidak ada yang berkunjung dan membaca.
Tulislah konten yang ingin kamu baca.
Meniru gaya orang itu bagus. Tapi ada yang lebih bagus lagi, Eksplorasi gaya menulismu sendiri. Gaya originalmu sendiri. Gaya yang akan kamu temukan setelah kamu mengekplorasi berbagai gaya menulis.
Tulislah artikel yang paling kamu inginkan. Paling membuatmu senang mengerjakannya. Kerjakan sekarang. Sekarang.
Untuk menilai suatu artikel layak untuk ditulis atau tidak, harus pakai filter. Supaya lebih menjamin keberlangsungan sebuah blog.
Filter tersebut bernama Feeling Filter. Sortir ide pakai perasaan. Apakah ide itu membuat kamu senang atau tidak. Apakah ide konten tersebut menarik buat orang seperti kamu. Simpelnya, apakah kamu sudi untuk membaca artikel yang kamu buat, seandainya artikel tersebut ditulis orang lain.
Kalau ide konten yang ingin kamu buat selalu tentang uang, sedangkan blog kamu bukan blog keuangan. Itu artinya kamu perlu kerja yang pasti-pasti dulu.
Karena blogging memang menghasilkan. Tetapi tidak bisa dipastikan. Penghasilan dari blog harus punya standar tertentu. Termasuk standar kualitas.
Soal Kualitas
Namanya pemula, gak bisa muluk-muluk dong tentunya. Kalau masih baru banget. Kamu belum dikenal siapa saja. Kamu bisa menulis suka-suka. Asal sebisa mungkin jangan copas. (Nanti kita bahas)
Konten yang berstandar minimalis itu tidak masalah. Untuk pembelajaran.
Asalkan, kamu senang dengan topik yang kamu bawa. Kamu hepi menulis konten itu. Sudah, masalah terpecahkan.
Gak perlu ngos-ngosan. Seng penting posting ae. Soal kualitas, perbaiki sambil jalan. Langkah awal dengan menulis konten sebanyak-banyaknya itu penting. Untuk melatih otot semangat. Supaya kita tidak mudah menyerah.
Tulis artikel yang sesuai passion kamu. Topik yang dekat dengan keseharian kamu. Topik yang selalu menghasilkan ide-ide konten lainnya.
Soal Copas
Copas membunuh kreatifitas. Copas menghabiskan waktu kamu untuk sesuatu yang hampir tidak berguna sama sekali.
Kamu sebaiknya menggunakan waktu yang kamu punya, untuk explore gaya menulis versi terbaik yang kamu bisa.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H