Untuk menilai suatu artikel layak untuk ditulis atau tidak, harus pakai filter. Supaya lebih menjamin keberlangsungan sebuah blog.
Filter tersebut bernama Feeling Filter. Sortir ide pakai perasaan. Apakah ide itu membuat kamu senang atau tidak. Apakah ide konten tersebut menarik buat orang seperti kamu. Simpelnya, apakah kamu sudi untuk membaca artikel yang kamu buat, seandainya artikel tersebut ditulis orang lain.
Kalau ide konten yang ingin kamu buat selalu tentang uang, sedangkan blog kamu bukan blog keuangan. Itu artinya kamu perlu kerja yang pasti-pasti dulu.
Karena blogging memang menghasilkan. Tetapi tidak bisa dipastikan. Penghasilan dari blog harus punya standar tertentu. Termasuk standar kualitas.
Soal Kualitas
Namanya pemula, gak bisa muluk-muluk dong tentunya. Kalau masih baru banget. Kamu belum dikenal siapa saja. Kamu bisa menulis suka-suka. Asal sebisa mungkin jangan copas. (Nanti kita bahas)
Konten yang berstandar minimalis itu tidak masalah. Untuk pembelajaran.
Asalkan, kamu senang dengan topik yang kamu bawa. Kamu hepi menulis konten itu. Sudah, masalah terpecahkan.
Gak perlu ngos-ngosan. Seng penting posting ae. Soal kualitas, perbaiki sambil jalan. Langkah awal dengan menulis konten sebanyak-banyaknya itu penting. Untuk melatih otot semangat. Supaya kita tidak mudah menyerah.
Tulis artikel yang sesuai passion kamu. Topik yang dekat dengan keseharian kamu. Topik yang selalu menghasilkan ide-ide konten lainnya.
Soal Copas
Copas membunuh kreatifitas. Copas menghabiskan waktu kamu untuk sesuatu yang hampir tidak berguna sama sekali.
Kamu sebaiknya menggunakan waktu yang kamu punya, untuk explore gaya menulis versi terbaik yang kamu bisa.