Hal paling mudah di dunia ini adalah memotivasi orang lain. Maka tidak jarang, di ujung karir seseorang tokoh publik, mereka menjadi motivator. Bukan selalu orang itu punya passion menjadi motivator. Tidak lain dan tidak bukan karena demand motivasi memang tinggi dan cenderung naik.
***
Ketika inspirasi menulis telah hilang. Entah bagaimana ceritanya. Saya membuka buku catatan. Membaca kembali inspirasi-inspirasi yang dulu sempat tertuliskan. Inspirasi kasar. Catatan-catatan kecil, yang, siapa tahu, bisa membangkitkan inspirasi.Â
Sebuah ide cerita berjudul Negara yang Tenggelam. Seorang penulis memenuhi kulkasnya dengan buku. Tidak ada buah, sayur, minuman ringan apalagi roti. Semua rak dalam kulkasnya berisi buku. Setiap kali ia haus, secara naluri, ia akan berjalan ke arah kulkas dan membuka kulkas. Kulkas itu diberi nama Kulkas Kesempatan. Dengan cara menempatkan draft-draftnya dalam kulkas. Ternyata berhasil membantunya menyelesaikan setiap naskah yang ia kerjakan. Suatu hari rumahnya kebakaran, namun kejadian aneh terjadi pada kulkas tersebut.
Hidupmu hanyalah kumpulan harapan.
Menyelami hidup tidak akan ada habisnya. Jika kamu hanya meminta yang kamu sukai. Jangan buta pada kesempatan yang ada di depan mata. Jangan sampai apa yang membuatmu bahagia lupa kamu kerjakan. Jangan sampai kesibukan melenakanmu dari apa yang sebenarnya kamu cari.
Kamu tidak akan sampai tujuan jika selalu mengubah tujuah.
Hidup adalah pertarungan yang harus dimenangkan. Seperti yang selama ini kau lakukan, menunggu keberuntungan datang. Percuma. Tidak akan ada yang peduli dengan apa yang kamu inginkan, kecuali orang dalam cermin.Â
Tiba tiba sosok Doraemon seukuran bola bekel keluar dari buku catatan dan mulai berceramah.
Sebagian besar apa yang kamu tulis adalah sampah. Dari sampah menjadi "sesuatu" yang berharga butuh keringat. Buatlah sampah itu menjadi bermanfaat. Jika kamu sendiri tidak suka karya yang kamu buat. Buat apa kamu membuat karya itu?
Menulis adalah berkisah tentang ide, gagasan dan sudut pandang. Ketika kamu meremehkan ide, gagasan dan sudut pandangmu sendiri, kamu telah finished. Kamu telah habis.
Jalani hidupmu, pembenci akan tetap membencimu. Pengumpat tetap berkata kotor, sebagus apapun karyamu. Orang-orang yang menggampangkanmu akan tetap begitu. Jalani hidupmu, bagikan sudut pandangmu. Bye!
Sekedipan mata, Doraemon tanpa kantong ajaib itu telah lenyap.
Posisi Doraemon ketika berdiri mengarah pada sebuah tulisan berjudul Berhenti Bermimpi Indah. Jalani dengan apa adanya. Bukan berpangku tangan, apalagi bermalasan. Kerjakan apa yang bisa dikerjakan, yang menghasilkan kebaikan, perbaikan dan membawa kemajuan. Meskipun selangkah lebih maju. Satu langkah kecil itu, kita tidak pernah tahu. Akan membawamu kemana. Bertemu dengan siapa. Menjadi apa.Â
Masa depan terlalu segan untuk muncul secara cuma-cuma tanpa langkah yang jelas. Meskipun satu langkah kecil. Itu lebih dari cukup untuk membawamu ke puncak. Untuk sampai pada pemahaman. Tidak semua keberhasilan besar berasal dari langkah besar. Seringkali kita meremehkan satu langkah kecil yang berarti.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H