Mohon tunggu...
M. Irham Jauhari
M. Irham Jauhari Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

Pendiri Terapifobia.com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Embun Pagi

10 Maret 2023   10:09 Diperbarui: 10 Maret 2023   10:13 351
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi "Sebuah Bahasa Sejernih Embun" oleh Pixabay (Pexels.com)

Setiap kali saya belajar kembali Clean Language, saya selalu teringat embun pagi. Bening, jernih dan segar.  Sedangkan masalah pikiran yang ruwet, rumit dan tidak bisa dijelaskan bagaikan benang kusut. Meski tampak tidak bisa diurai. Benang kusut menyimpan benang merah. Butuh usaha super keras untuk menarik benang merah dari lilitan benang kusut. Clean Language adalah solusi alternatif jitu untuk masalah ruwet itu.

Clean Language adalah sebuah alat yang dapat dengan cepat menarik benang merah tersebut. Meskipun diliputi benang kusut yang sulit diurai. Clean Language dapat mengurai keruwetan pikiran tersebut menjadi sebuah jawaban yang jadi benang merah.

Clean Language dikembangkan oleh seorang terapis Inggris bernama David Grove pada tahun 1980-an. Grove menciptakan teknik ini setelah mempelajari bahasa dan cara komunikasi manusia selama bertahun-tahun. Grove sadar bahwa bahasa dan cara komunikasi manusia dapat memengaruhi cara kita memandang dunia dan memecahkan masalah yang dihadapi.

Dalam praktiknya, Clean Language menggunakan pertanyaan yang bersifat netral, non-direktif, dan terfokus pada pengalaman internal klien. Pertanyaan-pertanyaan ini dirancang untuk meminimalkan pengaruh coach atau terapis, sehingga klien dapat menemukan jawaban dan solusi dari dalam dirinya sendiri. Dengan demikian, Clean Language memperbolehkan klien untuk "menggali ke dalam" dan menemukan jawaban yang mungkin tidak pernah mereka sadari sebelumnya.

Clean Language awalnya digunakan dalam konteks terapi dan konseling, tetapi sekarang telah digunakan dalam berbagai bidang seperti pendidikan, bisnis, dan pengembangan pribadi. Metode ini terus berkembang dan diadopsi oleh banyak praktisi dan profesional di seluruh dunia.

Ada setidaknya 10 pertanyaan dalam Teknik Clean Language. Daftar pertanyaan-pertanyaan Clean Language terbukti mampu membantu klien menemukan jawaban "murni" dari realita masalah yang klien alami.

Hal ini menjadi bukti bahwa sesungguhnya yang paling tahu solusi dari sebuah masalah adalah yang punya masalah.  

Coach atau Terapis hanya menjadi pendamping selama terapi. Selebihnya, klien "digali" untuk "menggali ke dalam" dirinya sendiri. Digali dengan pertanyaan-pertanyaan sederhana. Klien "diarahkan" untuk menemukan "dirinya" sendiri. Solusi paling pas untuk masalahnya. Dan, solusi itu selalu berada di dekat Si Klien. Solusi itu adalah "pemahaman baru" yang ditemukan selama konseling.

Clean Language. Sederhanaya Bahasa yang bersih dan jelas. Layaknya percakapan antar sahabat. Klien akan secara ringan untuk bercerita panjang lebar. Dari jawaban klien inilah. Coach menemukan jawaban yang dibutuhkan klien. Sesuatu yang sebelumnya tidak disadari oleh klien.

Jawaban tidak berasal dari Coach, itulah keunikan clean language. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun