Melainkan berasal dari klien itu sendiri. Klien akan "dipancing" dengan pertanyaan-pertanyaan yang tepat sasaran. Sehingga klien ter-trigger untuk mengungkapkan jawaban sejelas-jelasnya.
Masalahnya, terkadang seseorang yang sedang dalam masalah terlalu terpaku pada masalah. Sehingga tidak bisa melihat dengan jelas solusi yang terpampang di depan mata.
Begitu juga masa depan seseorang. Yang paling tahu masa depan seseorang adalah orang itu sendiri. Karena masa depan seseorang dipengaruhi oleh visi, misi, dan apa yang mereka kerjakan dengan visi dan misi tersebut.
Masa depan seseorang bisa kita ketahui tanpa indra keenam. Meskipun margin error nya tentu saja banyak. Karena data yang kita miliki tentang orang tersebut terbatas. Clean Language membantu untuk mendapatkan banyak data untuk setidaknya sedikit "meramal masa depan" seseorang.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H