Mohon tunggu...
M. Irham Jauhari
M. Irham Jauhari Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

Pendiri Terapifobia.com

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi: Sarjana Tanpa Pekerjaan

23 Februari 2023   08:37 Diperbarui: 23 Februari 2023   08:40 476
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kau bangun di pagi hari. Dalam gelap yang merayap. Pikiranmu terus berkobar. Tentang masa depan yang mungkin suram.

Gelar sarjana telah engkau raih. Namun pekerjaan tak kunjung datang. Hatimu semakin tersiksa. Ketidakpastian merasuki sanubarimu.

Tapi janganlah menyerah. Berjuanglah dengan penuh semangat. Berusahalah dan terus berdoa. Pasti suatu saat kan tiba kesempatanmu.

Bersabarlah dalam setiap detik. Karena setiap langkahmu membawamu dekat. Kepada pintu kebahagiaan yang kau harapkan. Yang pasti. Jangan pernah hilangkan keyakinanmu.

Ketika kesulitan terasa menumpuk. Ingatlah bahwa engkau bukanlah satu-satunya. Berbagilah dalam rasa dan jiwa. Kita akan menang bersama dalam setiap situasi.

Tetaplah bersemangat dan terus berkarya. Lukiskan masa depan yang kau impikan. Suatu hari nanti. Kau akan meraih cinta dan karunia. Semua kesulitan akan sirna dan kau menjadi pemenang.

Bulan berganti. Waktu berputar Sarjana terhormat namun masih berputar-putar. Mencari jalan untuk bekerja Namun seringkali terhenti di pintu gerbang

Pekerjaan mungkin sulit didapat. Namun jangan menyerah. Janganlah berhenti berusaha Kesuksesan terletak di keberanian untuk mencoba Dan kegigihan dalam mengejar impian yang diinginkan

Baca juga: N G E R I

Mungkin hari ini tak kunjung datang Namun. Percayalah akan ada saatnya Di mana semua usaha akan terbayar lunas Dan semua doa akan terkabul di waktu yang tepat

Jangan hentikan langkahmu. Tetaplah berusaha. Berdoa dan berjuang. Terus maju dan berkarya. Kamu punya potensi yang luar biasa. Dan masa depan yang cerah menunggu untuk dijelajahi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun