Mohon tunggu...
M. Irham Jauhari
M. Irham Jauhari Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

Pendiri Terapifobia.com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Sebuah Konsep Abstrak

9 Desember 2022   10:55 Diperbarui: 9 Desember 2022   12:51 192
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto oleh SHVETS production (pexels.com)

Asal tidak asal.

Menulis untuk membaca, bicara untuk mendengarkan dan tampil untuk menghibur diri sendiri.

Bebas bergaya asalkan taat aturan. Setiap orang bebas merdeka menentukan prinsip hidup mereka. 

Ini tentang kamu yang ingin diperhatikan. Ingin dimanja, dibuat tertawa dan ingin selalu bahagia. 

Kapan terakhir kamu tertawa lepas. Merasa bebas merdeka tak punya beban. Bisa gembira tanpa menyakiti orang lain. Bisa berkarya dan menghasilkan uang dengan cara yang paling ingin kamu lakukan. 

Jika sesuatu membuat kamu bahagia, terinspirasi dan terhibur. Lakukan. Kerjakan hal yang paling membuat kamu merasa nyaman, merasa bahagia dan hidup seutuhnya. Lakukan sesuatu.   

Hal-hal yang dibayar mahal biasanya adalah hal-hal mengejutkan. Fenomenal, meskipun tidak selalu. Faktor kejut membuat orang betah untuk berlama-lama. Memperhatikan, membaca, menonton dan mendengarkan dengan seksama. Sesuatu yang membuat terkejut tidak selalu hal yang baru. Bisa jadi hal yang sudah kuno tetapi disampaikan dengan cara yang mengesankan.

Buatlah sesuatu yang mengesankan.

Terlalu serius bekerja bisa menjadi beban pikiran. Hidup bukan cuma soal bekerja. Bekerja itu penting. Tetapi ada hak penting yang perlu kamu lakukan setelah bekerja keras: berlibur.

Otak manusia butuh refreshing. Supaya tidak jenuh dengan rutinitas yang akan kita lakukan seumur hidup: bekerja. Bekerja itu proses yang tidak pernah berhenti, proses yang tidak pernah sempurna. Proses yang kita lakukan untuk tetap hidup normal. Buat kamu yang lupa kapan terakhir liburan: segera berlibur.

Sebuah ide di dalam laci.

Ada ide yang sekalipun mentah tetap dieksekusi.

Memang, ada perbedaan besar antara 'jawaban ahli' dan ahli menjawab. Tetapi bukan berarti menjadi ahli kata itu tidak penting. Karena komunikasi adalah kunci keberhasilan. Maka memiliki kata yang tepat dalam berkomunikasi juga syarat mutlak. Tidak bisa ditawar. Sebagaimana sholat tidak sah tanpa wudlu. Maka menjadi ahli kata adalah syarat untuk menjadi ahli berkomunikasi. Memang, segala sesuatu harus diserahkan kepada ahlinya.

Jangan lupa bahagia. Tetapi tidak melulu bahagia. Bahagia itu konsep. Jadi konsep bahagia setiap orang itu unik.

Konon katanya, bahagia itu ada syaratnya. Kalau memang ada syaratnya, kenapa tidak dibuat syarat yang mudah saja?

Kamu ingin dihibur, karena kamu begitu malas bergerak. Kamu ingin kurus, tetapi kamu terlalu bersemangat melahap. Kamu ingin meraih segalanya, tetapi hidup kamu sekarang kebanyakan tapi.

Menulis untuk Dibaca, Bicara untuk Didengar dan Tampil untuk Menghibur .

Lakukan dengan baik.

Medsos bisa mempercepat kamu sampai di tujuan yang kamu tuju. Tetapi bisa juga menghabiskan waktumu. Menunda keberhasilan kamu. Jika ternyata hidupmu tidak ada hubungannya sama sekali dengan medsos.

Lebih banyak konsep daripada benar-benar merasakan. 

Rasakanlah.

Dukungan saat latihan tidak pernah seramai tepuk tangan kemenangan. Respect kerja kerasmu. Ketika tidak ada yang menyemangati, semangati dirimu sendiri. Hanya itu cara untuk bertahan.

Memang membosankan jika belum apa-apa ngomongnya sudah tinggi-tinggi. Padahal ngomong dengan nada rendah juga sudah bisa dimengerti. Bukan begitu?

Seandainya kamu adalah juri bagi kualitas hidup kamu. Berapa poinmu hari ini? 100?

Jernih melihat dunia.

Kadang hidup ini lucu. Belajar panjang lebar tidak masuk di kepala. Belajar dari seuntai kalimat, terngiang-ngiang dan tak lepas dari ingatan.

Belajar dari yang nomor satu di dunia. 

Orang harus tertarik untuk menjadi menarik. 

Kamu memang unik, meskipun tidak seunik yang kamu bayangkan. Tetaplah membumi. 

Kamu jelas sudah tahu mana yang penting dan tidak penting. Kamu jelas sudah tahu mana prioritas dan mana yang urgen. 

Kamu harus mampu mengetahui kadar kemampuan kamu. Untuk itu kamu harus melakukan sesuatu. 

Karya seni apa yang bisa kamu buat? 

Terus melangkah. Terus berlatih. Terus menghasilkan karya. 

Dimana tempat untuk belajar, berlatih dan berkarya yang paling pas buat kamu. Hanya kamu yang tahu. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun