Bos-nya Bos adalah konsumen. Itu pasti. Tidak terbantahkan. No debat.
Orang yang membayar gaji Anda adalah konsumen. Perusahaan hanya mengurus keuangan. Maka, memberi layanan yang memuaskan kepada konsumen adalah kewajiban Anda.
Bos saya adalah Anda. Bosnya penulis adalah pembaca. Jadi, jika tidak ada seorang pun yang membaca tulisan saya. Tidak ada seorang pembaca pun yang peduli dengan tulisan saya. Tidak ada satu pembaca pun yang memberi apresiasi. Minimal komentar. Lambat laun, "pekerjaan menulis" yang saya lakukan akan "tutup".
Tidak mengherankan jika ada pelayan restoran, pelayan toko, pelayan swalayan yang melayani konsumen secara tidak baik, tidak ramah dan tidak memuaskan. Tau-tau tokonya tutup. Kalau pun tidak tutup dan tokonya masih ada. Orang akan ogah kembali lagi.
Meskipun di balik pelayanan yang tidak memuaskan tersebut, dibalik sikap cuek mereka. Di balik keogah-ogahan mereka. Di balik raut muka yang menyiratkan sebel, jengkel dan mangkel. Ada gaji upah yang tidak seberapa. Ada upah yang kadang diundur. Ada upah yang kadang dipotong. Ada urusan perasaan yang belum selesai. Apapun alasannya, sama sekali tidak bisa diterima. Jika kita mengikuti apa yang dikatakan Larry Winget. Semua orang di perusahaan harus memberikan pelayanan memuaskan kepada konsumen. No debat. Harus.
Ini disebut bekerja karena sebuah alasan.
Penulisnya bernama Larry Winget. Kepala plontos, badan kekar, tampang sangar. Isi bukunya lebih sangar. Cara Larry bercerita ceplas ceplos, blak-blakan, tanpa basa basi.
Sebagian besar bukunya berisi cerita keluhan. Bagaimana ia mengeluh kepada pelayanan yang buruk. Termasuk kinerja pekerja yang buruk. Ia berpendapat, jika Anda memakai fasilitas sekecil apapun dari perusahaan. Anda sedang mencuri dari perusahaan.
Bekerja adalah bekerja.
Bekerja adalah mendatangkan pemasukan kepada perusahaan, dengan tata cara yang diatur perusahaan. Persahabatan, kekeluargaan dalam pekerjaan bukanlah pekerjaan itu sendiri. Melainkan sebuah bonus.
Anda tidak harus bersahabat dengan rekan kerja Anda. Anda tidak harus ikut bergosip. Anda tidak harus tahu isu panas di perusahaan. Berikan lebih banyak daripada yang perusahaan berikan kapada Anda. Datangkan hasil yang lebih dari cukup untuk membayar Anda.
Datang bekerja, selesaikan apa yang harus diselesaikan. Kerjakan apa kata bos Anda. Lalu pulang.
Secara garis besar, begitulah buku itu. Sangat sulit bagi saya untuk mengutip perkataan mana yang paling penting dari buku ini. Kalau pun harus mengutip satu kalimat. Itu sudah jelas dalam judulnya, it’s called a work for a reason.
Kalau Anda baru saja membeli buku ini. Saya sarankan Anda bisa membaca secara reverse dan zigzag. Mulailah membaca dari Bab 19, Lalu 18, 17, 16, 15, 14, 13 baru kembali ke Bab 1. Ini akan menghemat waktu Anda untuk memahami keseluruhan buku.
Ketika Anda melakukan saran saya. Inilah barisan tujuh judul bab yang akan Anda baca pertama kali :
(19) Jadi, sekarang bagaimana.
(18) Dua belas hal yang seharusnya menjadi pegangan perusahan menurut Larry.
(17) Dua belas hal yang seharusnya menjadi pegangan karyawan menurut Larry.
(16) Pelajaran yang singkat, sulit dan mahal.
(15) Tidak ada yang terjadi sebelum ada yang terjual.
(14) Anda harus melayani seseorang.
(13) Kerja sama tidak mendatangkan hasil.
Untuk membuat artikel ini tidak terlalu pendek. Saya akan mengutip paragraf pertama buku ini. Lalu poin penting di bab akhir (Bab 19).
***
Paragraf Pembuka
Bab 1 “Hi-ho, Hi-ho, Saya Berangkat Kerja...”
“- “Da, sayang, aku berangkat kerja!” -
Yang benar saja! Anda berangkat bukan untuk bekerja.
Anda akan pergi ke tempat yang bukan rumah, dimana Anda harus berpakaian sedikit lebih rapi daripada jika Anda di rumah.
Anda akan pergi ke tempat yang dipenuhi dengan orang-orang lain yang dijajarkan dengan orang-orang lain yang juga seperti itu saat mereka berkata bahwa mereka akan pergi “bekerja”.
Anda semua pembohong – Anda dan orang-orang yang menurut Anda bekerja bersama Anda.
Anda mengatakan bahwa kalian adalah reka kerja, namun sesungguhnya Anda hanya duduk bersama-sama.”
– Larry Winget
***
Poin Penting
Sudah cukup untuk membayangkan bagaimana bukunya nanti. Kita lanjut ke poin penting bab (19) Jadi, sekarang bagaimana?
***
“Bekerja keraslah. Juallah apa yang Anda miliki – itu tidak akan menjual dirinya sendiri.
Kejutkan konsumennya sehingga ia ingin terus berbisnis dengan Anda dan menceritakan bisnis Anda pada orang lain.
Rekrutlah dengan hati-hati.
Segeralah memecat orang saat hal itu harus dilakukan.
Bersenang-senanglah dan nikmati apa yang Anda lakukan, namun yang lebih penting lagi, lakukan pekerjaan untuk apa Anda dibayar.
Hasil adalah segalanya dan hasil tidak pernah berbohong.”
–Larry Winget
***
Buku ini adalah buku yang paling sering saya baca berulang kali. Setiap kali semangat kerja sedang kendor, kinerja menurun dan butuh pelecut semangat. Saya selalu membaca buku ini.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H