Mohon tunggu...
M. Irham Jauhari
M. Irham Jauhari Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

Pendiri Terapifobia.com

Selanjutnya

Tutup

Humor Pilihan

Fiksi, Sinetron dan Indonesia 2045

3 Desember 2022   11:00 Diperbarui: 3 Desember 2022   11:00 273
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Saya telah keliling dunia. Karena saya sangat cerdas dan inovatif. Saya membuat channel YouTube, berjudul Cara Mencerdaskan Bangsa. Kebetulan channel tersebut laris manis. Disukai banyak orang, sampai saya harus membuat subtitle Inggeris. Karena saya tidak mau bicara selain Bahasa Indonesia di channel saya. Maka saya harus translate ucapan saya ke berbagai bahasa.

Oke, penghasilan dari YouTube ternyata mampu membuat saya kaya raya. Maka sebagai profesor saya terus melanjutkan penelitian saya. Sekarang ke negara-negara yang sudah maju. Lalu ke negara-negara miskin. Sampai pada titik dimana saya telah melakukan penelitian selama dua puluh tahun. 

Bisa Anda bayangkan? Seorang Profesor dengan penelitian selama dua puluh tahun.

Saya kemudian membuat kesimpulan yang tidak bisa diterima akal sehat. Kesimpulan itu berbunyi, 'kemajuan sebuah negara 80 persen dipengaruhi oleh kualitas tontonan rakyatnya."

Dalam penelitian saya tersebut juga menyebutkan sampai detail, tontonan apa yang paling berpengaruh. Ternyata tontonan itu adalah sinetron.

Maka dari itu saya menyarankan untuk setiap negara yang ingin maju. Segera perbaiki sinetron yang ditonton rakyat. Karena di sanalah mereka belajar. Disanalah mereka menimba ilmu, mengcopy attitude, sikap sosial dan gaya hidup.

Buatlah sinetron yang berkualitas. Sinetron yang mendidik penonton untuk berpikir kreatif, inovatif dan inspiratif.

Bagian 4: Naskah Sinetron.

Menjadi tanggung jawab seorang penulis naskah, untuk membuat naskah yang berkualitas.

Penulis naskah film harus telah lulus program doktoral. Dimana intelektualitasnya tidak perlu dipertanyakan.

Bagaimanapun, penulis naskah berperan penting. Seperti apa jadinya sebuah film. Berangkat dari naskah yang ia tulis.

***

Bagian 5: Penutup.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humor Selengkapnya
Lihat Humor Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun