Cerita manis, nostalgia, masa-masa indah. Serentak sirna dihantam masalah ini. Seakan langit runtuh. Masa depan suram. Seolah tak ada lagi harapan.
Kaca matamu telah buram. Pandanganmu buyar. Tidurmu kurang nyenyak, kau kerja seperti kuda.
Hadapi, hadapilah dengan gagah berani. Urusan remuk soal nanti. Ayunkan langkah. Baru kau tau apa itu bertarung melawan nasib.
Pergilah kemana pun kau mau, sejauh yang kau mampu. Selagi kau tak punya arah. Ku pastikan kau tak akan kemana-mana. Hanya lelah dan keringat yang kau dapat. Dan, kau tak akan pernah punya kedamaian. Dimana pun kau berpijak, disanalah resah menderamu.
Jangan panggil aku jika kau butuh. Jangan panggil aku ketika kau masih sibuk dengan kelanamu. Jangan pernah.
Selagi kau tak punya arah.
Angin tak ada manfaatnya untukmu, jalan yang terbentang pun kehilangan makna. Hadapi, hadapilah dengan gagah berani. Kau akan tangguh sendiri, ya sendiri. Tak ada kawan, tak ada lawan. Egoismemu seharusnya telah runtuh. Sedangkan kau memegang tiang yang rapuh.
Pulang. kembalilah pulang.
pulanglah ke rumah.Â
Disanalah kedamaian berada.
Jangan pulang sebelum gapai tujuan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H