Semakin saya mencoba, semakin saya gagal.
Apa yang saya coba hanya menghasilkan vidio dimana saya bengong menghadap kamera dengan ekspresi macam-macam. Dan, semua vidio saya membuat saya mual pada awalnya.
Untuk menghibur diri, saya akhirnya merelakan hasil yang saya terima. Dan menganggap, oh, ternyata menjadi seorang "tokoh" memang tidak semudah itu.
Jadilah vidio saya bengong dengan muka seperti sedang latihan pantomim, saya unggah di Instagram sebagai lucu-lucuan. Untuk menghibur diri.
Saya jadi sadar, menjadi seorang pro memang tidak semudah itu. Meskipun sesuatu itu mudah, pasti ada satu kunci yang membuat sesuatu itu mudah. Bisa jadi itulah yang dinamakan jam terbang.
Sedangkan jam terbang saya masih nol. Saya tidak perlu kecewa dan meratapi nasib. Masih nol. Maklum.
Andaikata saya berhenti membuat vidio seperti apa yang ada di kepala saya. Mungkin tahun depan, saya akan masih di titik nol jam terbang.
Saya jadi berdoa, semoga saya kuat untuk memulai, disiplin, dan mengumpulkan jam terbang. Siapa tahu, di tahun depan jam terbang saya sudah lebih dari cukup untuk membuat "sesuatu".
Semua orang menjadi ahli karena berlatih dalam waktu yang tidak sebentar. Mandi keringat dan korban waktu, tenaga, pikiran, perasaan dan kesempatan yang lain.
Teringat ucapan legenda Apple, fokus bukanlah berkata yes pada satu hal, tetapi berkata no pada ribuan ide bagus lainnya.
Seorang amatir tidak pernah menghasilkan hal yang luar biasa. Ketika seorang amatir menghasilkan sesuatu yang luar biasa, pada saat yang sama, ia telah menjadi seorang pro.