Sahabat, apa yang terfikir dalam benak kita ketika saat kita menjadi pengantin baru, tidak sedikit diantara kita yang mempersiapkan segala hal yang indah-indah dan romantis, mulai dari merancang busana pengantin, mengecat rumah, menghias kamar tidur hingga rencana bulan madu. Yah sekali dalam hidup gitu lho…!, namun tidak semua kita bisa melakukan seperti itu…
Ini sebuah kisah nyata dari seorang Sahabat saya di sebuah pesantren besar yang sudah menusantara, ketika saat-saat indah penganten baru.Di rumah dinasnya yang sangat-sangat sederhana, beliau menghidangkan kepada sang istri beberapa potong Singkong Rebus dan segelas Kopi Pahit (kopi tanpa gula), tak ada makanan lain selain itu.
“ Bang, gak ada makanan lainkah ? “. Tanya lembut sang istri
“ Ya… di hari yang indah ini kita hanya punya Singkong Rebus dan Kopi Pahit, makanlah….” jawab sang suami apa adanya. Hati kecil sang istri berprasangka baik kepada sang Suami, barangkali saja sang suami sedang bercanda, maka dimakanlah singkong rebus itu dan dimunum juga kopinya dan ternyata kopinya benar-benar pahit, sang istri hanya tersenyum agak sinis sambil menyimpan pertanyaan besar dalam hatinya namun sepatah kata pun dia ngga berani mengungkapkan, “ apa artinya ini ya?“.
Tiba-tiba sang suami dengan serius memberikan sebuah statement kehidupan yang akan dilalui bersama istrinya, “ sayang… hidup kita saat ini, besok, lusa dan mungkin seterusnya adalah seperti Kopi Pahit ini, kita harus bisa dan terbiasa menelannya karena bisa jadi banyak kepahitan-kepahitan yang akan kita alami dan lebih pahit dari kopi ini, jangan pernah merasa iri dan tergiur dengan kopi manis yang diminum orang lain karena kita hanya punya Kopi Pahit, dan Singkong rebus ini adalah sesungguhnya makanan rakyat yang tangguh menghadapi sulit dan pahitnya kehidupan di negeri ini, dan itu bisa kita dapatkan dengan cara mudah dan halal, maka biasakanlah makan singkong rebus “.
Sahabat, ternyata sahabat saya ini bukan sedang bercanda, beberapa hari yang lalu saya bersama teman bersilaturrahim ke rumahnya dan ternyata sudah dikaruniai 3 orang anak, duduk di saung depan rumahnya telah tersedia makan khas beliau Singkong Rebus + Kopi, “ jangan-jangan kopinya masih pahit, nih “, bisik saya dalam hati, sayapun mencicipi, alhamdulillah ternyata manis, ha ha ha….