Minimnya literasi membaca di era modern adalah permasalahan yang serius, mengingat dampaknya pada kualitas sumber daya manusia di masa depan. Teknologi yang seharusnya menjadi alat untuk memperluas wawasan, sering kali lebih banyak digunakan untuk hiburan yang tidak produktif. Rendahnya budaya membaca ini tidak hanya disebabkan oleh kurangnya fasilitas dan akses, tetapi juga lemahnya dukungan dari lingkungan keluarga, sekolah, dan masyarakat. Budaya membaca harus ditanamkan sejak dini agar generasi muda memiliki kemampuan berpikir kritis, analitis, dan kreatif.
Daftar Pustaka
1. Badan Pusat Statistik (BPS). (2023). Indeks Literasi Nasional. Jakarta: BPS.
2. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi. (2023). Strategi Nasional untuk Meningkatkan Literasi Membaca di Indonesia. Jakarta: Kemendikbudristek.
3. UNESCO. (2021). The Role of Literacy in the Digital Age. Paris: UNESCO.
4. Wahyuni, S. (2022). "Faktor Penyebab Rendahnya Minat Baca di Era Modern". Jurnal Pendidikan dan Literasi, 12(3), 45-52.
5. Zainuddin, M. (2023). Teknologi dan Literasi: Tantangan Generasi Z. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.
6. Santoso, R. (2023). "Peran Orang Tua dalam Meningkatkan Literasi Membaca Anak". Jurnal Pendidikan Keluarga, 8(2), 18-27.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H