Mohon tunggu...
Irham FajarAlifi
Irham FajarAlifi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Masih Belajar Dalam Dunia Kepenulisan

Ambivert, lebih sering diam,

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Media Sosial sebagai Penarik Empati Sosial Masyarakat

6 Mei 2021   08:30 Diperbarui: 6 Mei 2021   08:38 178
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Media sosial sudah menjadi kebutuhan masyarakat dalam kehidupan sekarang ini. Media sosial digunakan sebagai sumber inormasi, komunikasi, pemasaran, bahkan sampai menjadi ladang rezeki dengan menggunakan media sosial itu sendiri. Perkembangan media sosial yang semakin canggih dan makin mempermudah pekerjaan manusia menyebabkan penambahan jumlah penggunanya. 

Seperti dikutip dari suara.com penambahan jumlah pengguna media sosial di Indonesia mengalami peningkatan sebanyak 6,3 persen dari jumlah tahun lalu. Pengguna dari media sosial ini juga berasal dari berbagai usia mulai dari orang dewasa hingga anak-anak pun kini sudah banyak yang mengakses media sosial. Yang perlu menjadi perhatian adalah bagaimana penggunaan dari media sosial itu sendiri. 

Media sosial diibaratkan sebagai dua mata pisau. Akses media sosial yang bebas banyak dimanfaatkan oknum-oknum tak bertanggung jawab untuk menyebarkan hal-hal negatif seperti penyebaran hoax atau berita bohong, pelecehan RAS, fitnah, ancaman teror hingga konten-konten pornografi banyak beredar di media sosial ini.

Namun demikian, media sosial ini juga dapat bermanfaat apabila digunakan dalam hal-hal yang positif seperti menjadikannya sebagai perantara untuk menarik empati sosial pada masyarakat. Empati sendiri merupakan suatu perasaan dimana seseorang mencoba atau mengerti perasaan orang lain, atau dengan kata lain kita akan secara spontan merasakan apa yang orang lain rasakan ketika kita melihatnya. Pemupukan kembali rasa empati ini sangat diperlukan karena sekarang dengan majunya teknologi ini juga sebetulnya mengikis rasa empati yang ada di dalam kehidupan masyarakat. 

Media sosial berguna sebagai media penyampaian informasi tentang nilai empati ini, melalui media sosial kita dapat mengedukasi masyarakat dengan hal-hal menarik yang ada di sekitar kita misalnya dari aplikasi-aplikasi video yang sedang viral digunakan masyarakat. 

Artinya, media sosial dapat dijadikan sebagai media pembelajaran yang sebetulnya akan sangat ampuh dalam memberikan edukasi kepada masyarakat karena media sosial ini sendiri pada umumnya telah banyak dipakai berbagai kalangan. Dengan media sosial, kita dapat dengan mudah menjalin hubungan dengan orang lain tanpa ada batasan ruang dan waktu, dan hal ini seharusnya juga mampu digunakan dalam meningkatkan rasa empati sosial dalam masyarakat terutama dari para pengguna media sosial.

Sekali lagi, peran media sosial dalam menarik empati sosial adalah tergantung dari penggunaannya dan bagaimana cara masing-masing individu bersikap terhadap tanggapan-tanggapan yang muncul dari sesama pengguna media sosial itu sendiri. 

Seringkali terjadi contoh kasus pembullyan di media sosial menjadi perhatian banyak orang adalah karena tanggapan yang buruk dari orang lain diberi tanggapan buruk pula dari orang yang menjadi korban dan merasa harus membalas apa yang sudah dilakukan orang lain tersebut. Hal ini tentunya memperparah hilangnya rasa empati terhadap sesama dimana nantinya tiap orang akan menjadi semakin individualis dan ingin menjadi perhatian banyak orang namun dengan cara menjatuhkan atau menghina orang lain. 

Apabila sudah demikian, maka yang ada justru kebalikan dari rasa empati yang akan mudah berkembang dalam kehidupan masyarakat yang artinya bukan tidak mungkin persatuan yang ada dalam masyarakat akan hilang akibat tegesernya budaya-budaya kebersamaan yang sudah lama ada dalam masyarakat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun