Mohon tunggu...
Muhammad Irham
Muhammad Irham Mohon Tunggu... Penulis - Pelajar

Orang gabut yang sedang mencoba menulis

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Kritik Itu Mematikan!!

2 April 2020   20:06 Diperbarui: 2 April 2020   20:15 54
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Gua kan orangnya gak terlalu sensitif lah ya (gak baperan), jadi gua tanya ke dia "yaudeh Bang kalo emang harganya kemahalan, menurut lu berapa harga yang pantes buat barang gua?", (gua jualan tapi emang suka ngajak diskusi pembeli). Jawabannya begini "Ya mana gua tau". Loh, berarti argumen dia soal barang gua mahal tuh gak valid dong?

 Yaiyalah dia gak tau harga tapi bilang barang gua kemahalan. Yaudah lah gua males berdiskusi sama orang yang IQ nya sepertinya di bawah 70, akhirnya gua blok lah orang itu. Padahal lebih baik kalau dia bilang "kayaknya barang lu kemahalan Bang, coba kalo ditaro di 250an gua langsung angkut sih"

Poinnya dari cerita di atas adalah, disaat lu mau mengkritik seseorang, pastikan lu punya solusi buat orang itu. Jangan lu biarkan dia jatuh karena lu, dan lu gak ada tanggungjawabnya buat membantu dia untuk naik lagi. Ketika lu menjatuhkan dia, dan lu gak berusaha membuat dia naik, di situlah terlihat perbedaan antara mengkritik dan ngejelek-jelekin. 

Gua kasih contoh lagi nih ya... Ini mengkritik "Lagu kamu kayaknya kurang greget deh, coba dikasih solo gitar mungkin lebih baik". Lalu apa bedanya ini "Lagu lu kayaknya kurang greget dah (tanpa solusi)" dengan "Ah masakan lu gak enak nih"? Sama-sama menjatuhkan sih kalo menurut gua.

Okee, jadi kesimpulannya kalau menurut gua, kritik itu tidak mematikan jika disertai solusi untuk yang dikritik. Tapi boleh juga dicoba cara si pilot yang sangat baik hati tersebut. Kuncinya begini, hindari menurunkan "nilai" dari apa yang dibawa oleh seseorang, asumsikan penyebab seseorang melakukan kesalahan, dan asumsikan bahwa kita akan melakukan hal yang sama jika berada di posisi orang lain. 

Kalo udah begitu, level toleransi kita ke orang lain bakal naik, dan kita akan menjadi orang yang sangat baik, dan menjadi orang baik adalah sesuatu yang baik.

Pernah nonton film Fight Club atau James Bond? Keren ya? Di dunia nyata ada gak sih? Kunjungin nih kesini

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun